Keindahan Kebun Kopi Peninggalan Belanda di Trenggalek, Layak Jadi Destinasi Rujukan

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Kabupaten Trenggalek atau akrab pula dikenal dengan Bumi Menaksopal menyimpan banyak destinasi menawan. Bukan hanya alamnya, berbagai situs sejarah juga dijumpai di wilayah pesisir selatan Jawa ini. Salah satunya, Dillem Wilis yang merupakan area perkebunan kopi peninggalan penjajah Belanda.

Lokasinya sendiri berada di lereng Gunung Wilis, bagian Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan. Terletak pada ketinggian 800 Mdpl, udara pun terasa sangat sejuk.

Semilir angin perbukitan menjadi pengiring pemandangan yang cukup romantis. Nuansa kolonial Belanda sudah terasa sejak memasuki gerbang megah berarsitektur lawas bertuliskan “Agrowisata Dillem Wilis”.

Bangunan – bangunan tua bernuansa klasik berpadu dengan hijaunya rimbun pohon kopi menjadi penyejuk mata.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Sunyoto menyebut jika destinasi tersebut dahulunya memang perkebunan peninggalan Belanda. Sehingga, sudah sewajarnya kalau lingkungannya berkiblat pada tata kelola Eropa.

“Dulu, perkebunan itu (Dillem Wilis) memang milik pengusaha swasta asal Belanda. Namun, setelah Indonesia merdeka, kemudian dikuasai oleh Korem Madiun,” ungkap Sunyoto, Minggu, 3 Desember 2023 disela acara ramah tamah TGX Journey di area Dillem Wilis.

Untuk nama Dillem sendiri, lanjut dia, diambil dari nama pemiliknya (waktu itu) yakni Van Dillem. Dia (Van Dillem) tercatat sebagai bawahan Johannes Van Den Bosch yang nota bene pejabat Pemerintah Kerajaan Belanda pelaksana kerja tanam paksa.

“Kemudian ditambah Wilis karena berada dilembah pegunungan Wilis,” imbuhnya, saat menceritakan muasal nama Dillem Wilis.

Agrowisata Dillem Wilis, lanjut Sunyoto, menempati sekitar 20 hektare dari total luas lahan 200 hektare. Di Tahun 1929, tercatat di beberapa referensi bahwa tanah Dillem Wilis merupakan tanah perkebunan yang dimiliki perusahaan swasta Belanda bernama Roos Tangler & Co.

Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, Dillem Wilis sempat beberapa kali beralih pengelola. Mulai dari masa nasionalisasi aset-aset Belanda di Jawa Timur oleh militer atas nama Pemerintah Pusat tahun 1958. Hingga pada 2018, Dillem Wilis dikelola oleh UPT Taman Sains dan Teknologi Pertanian (TSTP) di bawah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapan) Trenggalek sebagai agrowisata edukasi.

“Untuk Disparbud Trenggalek hanya membantu dalam mengembangkan potensi wisatanya saja, bukan sebagai pengampu pengelolaan,” jelas dia.

Termasuk, masih kata dia, dalam ajang Anugerah Sadewa (Seratus Desa Wisata) Trenggalek 2021, destinasi Dillem Wilis tersebut diarahkan dan diberikan pendampingan sebagai salah satu kontestan yang mewakili Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan.

“Harapannya, selain bisa menjadi lokasi edukasi juga membantu mengungkit perputaran ekonomi wisata masyarakat,” pungkas mantan sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Trenggalek ini.(her)

beritalima.com

Pos terkait