beritalima.com | Setelah sekian lama kita tidak bertemu, dan berkomunikasi. Kita hanya bisa diam, dan tidak lagi saling bertegur sapa, yang tersisa hanyalah memori lama. Mungkin waktu itu adalah saat yang tepat untuk kita berpisah. Walaupun sebenarnya, kita tidak ada masalah yang sangat serius dan krusial. Mungkin saja caraku memutuskanmu dengan cara yang salah sehingga itu menyakiti perasaanmu.
Tetapi, kenapa hingga detik ini kamu mendiamkanku? Hingga saat ini kamu tidak lagi bertegur sapa denganku walaupun hanya sekadar menanyakan kabar baik darimu.
Apakah kita lebih senang memberi isyarat, padahal dialog lebih menemukan makna yang sarat?
Apakah kita lebih senang menghilang, padahal pertemuan lebih memberikan ruang dan kenang?
Apakah kita lebih senang bertengkar, padahal jika kita berdamai pasti akan menemukan jalan keluar?
Apakah kita lebih senang mendramatisir keadaan padahal seharusnya masalah diselesaikan, bukan dibiarkan tidak karuan?
Mungkin saat itu, aku masih kekanak-kanakan dan emosiku masih meledak-ledak sehingga membuatmu begitu tertekan ketika kuputuskan tidak lagi ada hubungan denganmu.
Walau kita telah berpisah, jangan jadikan hubungan saat ini seperti “es” dingin dan beku. Maafkan kesalahanku dahulu, sebab aku ingin kita berteman baik. Aku dapat belajar banyak dari hubungan kita waktu itu, untuk menjadikan hubungan baruku nanti menjadi kebih baik. Terima kasih bila kamu berkenan untuk berteman baik kembali denganku. Aku akan senang bila mendengar kabar itu.
(Akhmad M Awwal/Mahasiswa PNJ Prodi Jurnalistik)