SIDOARJO, beritalima.com | Sosok Kelana Aprilianto belakangan ramai disebut-sebut calon kuat Bupati Sidoarjo. Ketua DPD Hanura Jawa Timur ini tak kuasa menolak tuntutan mayoritas masyarakat dan sejumlah partai di Sidoarjo yang mendorong dia maju sebagai Bacabup Sidoarjo dalam Pilkada serentak pada September 2020 mendatang.
Kelana – demikian dia akrab dipanggil, meski sudah berbaju politik tapi tetap lebih dikenal sebagai pengusaha sukses. Pria kelahiran April 1971 ini memang dikenal sebagai salah satu pebisnis sukses di Jatim.
Dengan bendera Koperasi Bangun Jaya, usahanya terus menggurita ke mana-mana. Mulai transportasi (PO Bus Pandawa 87), bisnis properti, perhotelan, agribisnis, peternakan, perkebunan, ekspor – impor, buah dan syaur.
“Niat saya dari awal ingin berkontribusi memback-up roda perekonomian, khususnya Sidoarjo. Saya ingin masyarakat mendapatkan banyak peluang lapangan pekerjaan,” ucapnya dalam satu kesempatan.
Ada ribuan orang yang bekerja di bawah bendera perusahaanya. Mayoritas mereka berasal kaum pinggiran dan pengangguran. “Dari awal, saya ini memang senang pada bidang-bidang usaha yang berbasis ekonomi kerakyatan,” lanjut dia belum lama ini.
Di Pasuruan, ia dikenal sebagai pengusaha penggemukan sapi. Di kawasan Lebakrejo, Purwodadi, Pasuruan, itu ia merekrut warga desa sekitar, terutama para pengangguran atau yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Jumlahnya puluhan orang. “Alhamdulillah, akhirnya bisa memberi lapangan kerja,” jelasnya.
“Saya juga akan melakukan itu di Sidoarjo, untuk masyarakat Sidoarjo,” ujarnya. Usaha penggemukan sapi itu dibukanya dengan membeli bekas peternakan sapi milik warga Belgia. Ia isi dengan sapi jenis limousin, simental, brahma, lokal dan lain-lain. Selain sapi, Kelana mengisi peternakannya dengan kambing.
Dikatakannya, usaha penggemukan sapi selain bisa menyediakan pekerjaan, prospeknya di Indonesia ini masih menjanjikan. Apalagi saat ini, Indonesia masih mengimpor daging sapi.
Sapi hasil penggemukan ini juga sangat cocok untuk hewan kurban. Kualitasnya tidak kalah dengan sapi lainnya. “Keunggulannya lebih gemuk dan lebih berisi. Kualitas dagingnya juga super karena ada sistem khusus dalam penggemukan disini,” ungkapnya.
Kelana berencana membangun sebuah peternakan modern di Sidoarjo, dengan sistem pengelolaan sapi dilepas layaknya di padang rumput. Lahan sudah mulai disiapkan.
“Sudah saya tanami berbagai macam bibit tumbuhan serta buah-buahan. Serta persediaan pakan rumput bagi ternak-ternaknya. Saya ingin peternakan ini nantinya bisa menjadi agrowisata dan pusat budidaya ternak dan menjadi wisata edukasi bagi anak-anak.
Selain pengusaha sukses, Kelana juga dikenal aktif menggelar panggung seni budaya. Keaktifan itu yang membuatnya beberapa kali mendapatkan penghargaan. Terbaru, Kelana mendapatkan dinobatkan sebagai “Paranporo” oleh komunitas budaya Jatim. Ia dianggap sebagai sosok yang peduli dan pemerhati seni budaya.
“Allhamdulillah, saya dipercaya mereka. Saya dianggap sebagai salah satu pelestari kesenian dankebudayaan daerah Jawa Timur,” ujarnya.
Selain senang, Kelana berharap masyarakat tidak buta budaya dan kesenian. Ia khawatir, semakin ke depan, anak-anak muda generasi penerus bangsa ini justru tidak mengenal seni dan budaya Indonesia, khususnya Jawa Timur.
“Seni budaya asli Jawa Timur tidak boleh hilang dengan adanya arus globalisasi selama ini. Kesenian seperti, wayang kulit atau wayang orang, ludruk, dan kesenian daerah lainnya harus dilestarikan. Itu warisan leluhur, dan harus diselamatkan, karena kondisinya saat ini sangat memprihatinkan,” papar dia.
Istiqomah Berangkatkan Umroh Karyawan
Kelana punya prinsip menyenangkan karyawan adalah kewajiban. Sebab kesuksesan dirinya berkat jerih payah mereka juga. Dia merasa tanpa karyawannya ia bukan siapa-siapa.
Prinsip inilah yang membuat owner Bangun Jaya Grup ini selalu istiqomah (rutin) tiap tahun memberangkatkan karyawannya bergiliran ibadah umroh. Bagi dia, perjalan religius ke tanah suci merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi karyawannya dalam mengembangkan sekaligus mengajukan bisnis perusahaan.
Umroh ini sudah menjadi menjadi program manajemen perusahaan miliknya. “Lewat ibadah umroh ini bisa lebih menenangkan pikiran bersama karyawan dan membuat lebih religius lagi. Selain itu, lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta,” kata Kelana.
Ia tidak mau menyebut nominal uang yang dikeluarkan untuk umroh rutin itu. Yang pasti cukup besar, apalagi karyawan yang diberangkatkan ke Tanah Suci sampai belasan orang.
Kelana mengaku biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit. Tapi bapak empat anak ini mengaku sama sekali tidak merasa rugi. “Saya yakin, Allah itu Maha Pemberi Maha Pengasih. Saya niatnya ikhlas, pasti kembalinya juga akan lebih ikhlas lagi,” terang dia.
Mengenai langkahnya maju ke bursa Bacabup Sidoarjo, ini karena desakan kader-kader sejumlah partai di Sidoarjo, termasuk di antaranya dari PDI Perjuangan, di samping masyarakat khusus para pelaku UKM, yang ingin usahanya maju.
Di samping itu, ini juga karena dia memandang bahwa Sidoarjo masih banyak yang perlu dibenahi, dan masyarakatnya masih bisa disejahterakan.
“InSya’Allah saya bisa membuat Sidoarjo lebih baik lagi, dan meningkatkan kesejahteraan warga kabupaten yang paling banyak UKM-nya ini,” tandas Kelana serius.
Dia juga menegaskan, jika nanti benar-benar mendapat kepercayaan masyarakat untuk menjadi Bupati Sidoarjo, dia bersumpah tidak akan korupsi dan mbujuk’i. (Ganefo)