SERGAI/SUMUT, BeritaLima.com- Ternak ayam milik PT Sabas Indonesia mulai keluarkan harum tak sedap, aroma tersebut membuat warga yang berada di Dusun VI Desa Bogak Besar kecamatan Teluk Mengkudu,Kabupaten Serdang Bedagai mulai resah,pasalnya truk pengangkut ternak ayam sering lalu lalang melintasi jalan pemungkiman warga sehingga menimbulkan aroma tak sedap, Minggu(6/11).
Menurut, Sarman warga dusun 6 yang di jumpai BeritaLima menyebutkan, ini masalah dan merusak jalan di kawasan pemungkiman warga,selain itu juga pihak perusahaan sering menjanjikan akan mau membetuli jalan yang rusak di desa bogak besar,
Namuns sampai sekaranf belum ada tanda tanda ntuk diperbaiki jalan Desa yang rusak akibat lalu lalang mobil pengangkut Ayam, untuk itu kita minta perusahan PT.Sabas Indonesia harus bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan di permukiman kami.
“Apalagi dengan lintasan Truk pengangkut kotoran (Taik Ayam-red)di jalan lintasan rumah warga membuat tercium aroma bau busuk tak sedap,sehingga lalat pun mulai merayap di pemukiman warga,”Kata Sarman, dengan rasa amarah.
Dia menambahkan, Pihak perusahan tidak pernah menempati janji, yang dijanjikan kepada warga sekitar dan tidak sesuai kontribusi yang di berikan kepada warga di permukiman ini,”Terang Sarman.
Ketua Karang Taruna Desa Bogak Besar,Misno kepada juga mengatakan sebelumnya PT.Sabas sudah ingkar janji dan melanggar UU No.32 Tahun 2009 tentang AMDAL, sehingga menimbulkan polusi udara yang sangat meresahkan masyarakat.
Dulu,Kata Misno,” saya pun mengetahui perjanjian pihak perusahan ternak ayam kepada warga Desa Bogak Besar, sebelumnya mareka pernah berjanji bahwa beraktifitas jika jalan rusak maka kami siap memperbaikinya tapi sekarang janji Cuma dibibir saja tak pernah ditepati ,ujar Misno, dengan nada kesal.
Kepala Desa Bogak Besar ketika dikonfirmasi Beritalima terkait soal ini mengatakan,”benar banyak keluhan warga soal kotoran ayam, yang aroma tak sedap setiap menit kita cium, dan ini sudah jelas mengganggu warga sekitar, kita berharap pihak pemerintah segera mengambil kebijakan terhadap permasalahan ini.
Sementara itu, Ujang,Personalia PT Sabas Indonedia, mangatakan kalau masalah pencemaran itu tidak kita pungkiri dan biasalah kalau usaha ternak,tapi sudah kita minimalisir dan kalo pencemaran kita tetap berpegang pada ketentuan Lingkungan Hidup dan setiap 6 bulan kita tes uji udara dan air,masih diatas ambang batas”,kata Ujang
Ketika ditanyak soal kontribusi kepada warga ujang berkilah”,setiap ada warga yang meninggal kita kasi Telur Ayam,setiap tahun kita santuni anak yatim dan perbaikan jalan akses ke desa kita juga lakukan, katanya,??. (Sugi)