SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyambut hangat kehadiran Tim Penilai Presentasi dan Klarifikasi Lapangan Pelaksanaan Gotong-Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur 2022 di Lobi Lantai II Balai Kota Surabaya, Jumat (5/8/2022).
Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah menggelar Lomba Kelurahan Berhasil dalam rangka Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM). Hasilnya, Kelurahan Karangpilang Kota Surabaya memperoleh Juara Satu, yang sekaligus mewakili Kota Surabaya masuk dalam nominasi BBGRM Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur 2022.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Surabaya, khususnya Kelurahan Karangpilang untuk selalu bergotong royong dan berempati terhadap sesama untuk membantu masyarakat sekitar dan membangun Kota Surabaya menuju Surabaya yang hebat.
“Saya yakin dengan kebersamaan, kepedulian, dan saling tolong-menolong, masyarakat Surabaya akan semakin sejahterah akan dan berkehidupan yang lebih baik,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Ia juga menekankan, bahwa Lomba BBGRM di Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 ini bukan untuk mengejar juara. Melainkan, mengutamakan sikap seluruh warga dalam berempati dan saling bahu-membahu dan bergotong-royong dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga sikap gotong-royong ini akan menjadi budaya masyarakat Surabaya. Selamat bekerja, selamat berkarya, dan teruslah menjadi teladan bagi masyarakat kita,” ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan proses seleksi untuk kandidat BBGRM ini dimulai dari tingkat Kelurahan, yang harus melalui tahapan seleksi administrasi atau penyaringan.
“hingga diusulkan kepada tim juri dari Kelurahan Karangpilang. Juga ada tahapan penilaian presentasi, mudah-mudahan Surabaya bisa menjadi yang terbaik di Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Hendro.
Hendro menjelaskan, bahwa BBGRM yang telah dijabarkan oleh Wali Kota Eri Cahyadi berlandaskan gotong-royong yang memiliki arti keikutsertaan dan sinergitas dengan semua stakeholder. “Tentunya kalau itu bersinergi dan bergotong-royong bersama, Insya Allah kita bisa mendapatkan yang terbaik. Hal ini juga harus dipupuk sejak dini, agar anak-anak kita kelak terbiasa untuk bergotong-royong,” ujar dia.
Menurut Hendro, dengan adanya gotong-royong, tujuan dan target Kota Surabaya akan semakin ringan dan mudah tercapai. “Untuk itu kami meminta kerjasama, agar bisa bersinergi dan bekerjasama untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat,” kata dia.
Di temui di lokasi yang sama, Kepala Bidang Kemasyarakatan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur selaku Ketua BBGRM Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022, Tri Yuwono mengatakan Kelurahan Karangpilang Kota Surabaya merupakan empat nominasi lomba BBGRM Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
“Empat seleksi tersebut berasal dari beberapa pemkot yang masuk seleksi. Dimulai dari seleksi administrasi yang menghasilkan 4 nominasi besar, yakni Kota Blitar, Mojokerto, Madiun, dan Surabaya. Mudah-mudahan Kelurahan Karangpilang ini menjadi juara,” kata Tri Yuwono.
Ia menjelaskan, bahwa BBGRM Terbaik Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 memiliki tiga tahapan proses penilaian. Pertama adalah seleksi administrasi, kedua presentasi, dan ketiga tahapan visitasi. Dengan aspek penilaian terkait pada Bidang Lembaga Kemasyarakatan, Bidang Ekonomi Masyarakat, Bidang Sosial, Budaya, dan Keagamaan, serta Lingkungan Hidup.
“Lomba BBGRM merupakan salah satu ciri khas Bangsa Indonesia yang harus terus dipertahankan. Kita selaku elemen yang bertugas untuk menjaga gotong-royong tersebut. Memang dalam implementasinya masih jauh, apalagi di tengah dinamika masyarakat saat ini. Yakni, perkembangan teknologi yang sangat mengganggu harmonisasi,” jelas dia.
Meski demikian, budaya gotong-royong yang telah dipegang selama ini, mampu membuktikan bisa menjaga harmonisasi di lingkungan masyarakat. Sebab, gotong-royong memerlukan sinergitas dari seluruh elemen masyarakat.
“Khususnya dalam upaya pembangunan, pemberdayaan, dan pemerintahan yang ada di Kota Surabaya. Baik dalam level perencanaan, maupun proses yang harus dijalani bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya. (*)