SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mendirikan Rumah Anak Prestasi. Rumah tersebut didirikan untuk mewadahi anak-anak penyandang disabilitas di Kota Pahlawan mengembangkan keterampilan dan kemampuannya.
Hal itu sebagaimana disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara Ngobras (Ngobrol Bareng Cak Eri dan Ning Rini) bersama Kader Surabaya Hebat (KSH) Kecamatan Sawahan di Graha UNESA, Lakarsantri Surabaya, Rabu (24/8/2022).
“Rumah disabilitas itu kita adakan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Yang itu Insyaallah kita namakan Rumah Anak Prestasi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Menurutnya, pada setiap kekurangan pasti ada kelebihan yang dimiliki anak. Seperti halnya anak-anak penyandang disabilitas. Oleh sebabnya, ia ingin mendirikan Rumah Anak Prestasi untuk mewadahi mereka mengembangkan kreativitasnya. “Karena itu Rumah Anak Prestasi ini kita bentuk. Sehingga anak disabilitas mempunyai komunitas yang bisa kumpul di sana,” ujarnya.
Tak hanya sekadar tempat berkumpul, Wali Kota Eri Cahyadi juga menginginkan agar rumah tersebut dapat menjadi ruang kreatifitas bagi anak-anak penyandang disabilitas. Apalagi di Kota Surabaya, belum ada tempat khusus untuk berkumpulnya anak-anak disabilitas.
“Jadi di sana nanti ada pelatihan dan macam-macam. Kami akan membuka pelatihan dan rumah berkumpulnya anak-anak disabilitas. Nanti ada komunitas-komunitas berkolaborasi bersama Pemkot Surabaya,” harapnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu meyakini, ketika anak-anak disabilitas berkumpul dengan komunitasnya, maka akan muncul kepercayaan diri mereka. Apalagi setelah jenjang SMA sederajat, tidak ada lagi tempat khusus untuk mereka berkumpul. “Jadi kita sediakan tempat itu, lokasinya berada di Semolowaru. Insyaallah akhir Agustus 2022 bisa kita resmikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengungkapkan alasan didirikannya Rumah Anak Pintar tersebut. Menurutnya, saat ini belum ada wadah untuk memfasilitasi anak-anak istimewa di Kota Pahlawan.
“Nah, di situ nantinya tempat berkumpulnya anak-anak itu. Di sana nanti akan disediakan semua instruktur. Ada instruktur menjahit, melukis hingga olahraga. Jadi, sesuai dengan bakat dan minatnya,” kata Anna.
Menurut Anna, tak hanya satu Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot yang akan berkecimpung dalam Rumah Anak Pintar. Sebab, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan PD lain. Mulai dari Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk screening disabilitas, serta Dinas Pendidikan (Dispendik) hingga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) untuk psikologinya. “Kemudian Dinsos menyediakan infrastruktur serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang menyiapkan untuk buku bacaan,” jelas dia.
Pihaknya berharap, Rumah Anak Pintar ini dapat digunakan oleh anak-anak disabilitas untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Baik itu mulai dari anak-anak jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK sederajat. “Jadi, seperti rumah penggodokan begitu. Misal oh minat di sini (musik, olahraga), akan dilatih di situ diintensifkan,” katanya.
Dengan demikian, pihaknya juga berharap, anak-anak disabilitas ini ke depannya akan memiliki kemandirian. Utamanya ketika anak-anak tersebut sudah menginjak usia dewasa. “Sehingga ada jaminan untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa Rumah Anak Pintar ini terbuka untuk anak-anak penyandang disabilitas Surabaya. Nantinya, anak-anak tersebut akan dilakukan screening di awal sekaligus pendampingan dari tim psikolog. Saat ini, pihaknya tengah menuntaskan proses pembangunan rumah tersebut, sekaligus menyiapkan sarana dan prasarananya.
“Jadi mungkin di awal nanti akan ada 3 – 4 kelas yang akan digunakan. Insyaallah nanti berkembang selanjutnya. Yang jelas, pemkot mempunyai keinginan adanya wadah yang dapat digunakan untuk anak-anak istimewa itu,” pungkasnya. (*)