JAKARTA, beritalima.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) memberi anugerah literasi prioritas kepada 19 kabupaten/kota untuk keberhasilannya meningkatkan literasi atau budaya membaca siswa, Selasa (20/3/2017). Ke-19 kabupaten/kota itu adalah mitra USAID Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS). Di antara 19 Kabupaten/Kota itu termasuk Sidrap dan Maros yang mendapatkan Kriteria Sangat Baik (Predikat A) dan Wajo Kriteria Baik (Predikat B).
Direktur Kantor Pendidikan USAID, Peter Cronin mengatakan, “Kemampuan membaca adalah dasar dari pembelajaran. Dengan dasar yang kuat dari keterampilan membaca yang baik, siswa akan lebih siap untuk sukses ketika dewasa dan sebagai warga negara.”
Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud menyampaikan ucapan terima kasih kepada USAID yang telah melakukan pendampingan literasi kepada SD/MI dan SMP/MTs di tujuh provinsi sejak tahun 2013. Melalui pendampingan tersebut, sekolah dapat mengimplementasikan program literasi secara menyeluruh. Tidak hanya itu, USAID PRIORITAS juga mendorong Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan APBD, memberlakukan regulasi, dan menciptakan inovasi yang mampu membuat program literasi berjalan cepat dan berkelanjutan
“Anugerah Literasi Prioritas diberikan sebagai apresiasi Kemendikbud kepada Kabupaten/Kota mitra USAID PRIORITAS. Apresiasi itu diharapkan menjadi motivasi agar Pemda terus mengembangkan program-program literasi secara kreatif dan inovatif,” tukas Hamid di sela-sela acara.
Program membaca di sekolah mitra USAID PRIORITAS telah sangat berhasil dalam meningkatkan membaca dan mengembangkan budaya baca sekolah. Sekolah telah menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam fasilitas dan kegiatan untuk mendukung program pengembangan budaya membaca. Faktor kunci dalam keberhasilan program ini adalah pemerintah daerah, yang telah meluncurkan program keaksaraan mereka sendiri di sekolah-sekolah dan masyarakat setempat dengan antusias.
“Saya bangga dengan komitmen yang kuat dari Pemerintah Kabupaten/Kota mitra kami, membuat program literasi ini dapat berjalan baik. Pemerintah kabupaten/kota mitra kami yang berdedikasi telah berkomitmen menganggarkan Rp. 213 milyar dari anggaran daerah untuk mendukung program literasi,” kata Peter Cronin dalam sambutannya. “Hari ini, saya mengucapkan selamat kepada Bupati, Walikota dan Kepala Dinas Pendidikan untuk komitmen dan keberhasilan ini, dan kami berharap kabupaten lain dapat belajar dari mereka,” tambahnya.
Salah satu tujuan program USAID PRIORITAS adalah meningkatkan kemampuan membaca siswa dan mengembangkan budaya membaca di sekolah-sekolah, yang secara langsung untuk mendukung program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kemendikbud. USAID PRIORITAS juga mendukung sekolah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa awal kelas. USAID memberi hibah lebih dari 8 juta buku bacaan berjenjang untuk lebih dari 13.000 SD/MI di provinsi mitra USAID PRIORITAS. dan memberi pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk menggunakan buku-buku tersebut.
Penghargaan yang diberikan oleh Kemendikbud diharapkan bisa semakin memicu daerah mendorong gerakan literasi di daerah. “Peringkat literasi kita masih sangat rendah, bahkan kalau dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Kalau semua daerah mulai bergerak untuk sadar betapa pentingnya literasi ini, hal tersebut secara signifikan akan meningkatkan index literasi Indonesia,” ujar Mustajib, Communication Specialist USAID PRIORITAS.
USAID Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (USAID PRIORITAS) adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID untuk meningkatkan akses ke pendidikan dasar yang berkualitas. Program ini dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan berkelas dunia kepada siswa di Indonesia. (nn)