Program ini khusus ditargetkan untuk desa tertinggal, meliputi desa nelayan, desa pedsalaman dan desa peretanian. Solusi yang dihasilkan adalah keterpaduan dari jaringan, pereangkat, aplikasi dan pendsampingan SDM untuk mencapai tujuan utama progam SDBT.
Tujuan utama dari program SDBT adalah meningkatkan hasil produksi mata pencaharian di desa, sembari memaksimalkan produk yang dihasilkan terjual baik di pasaran. Tujuan kedua memastikan ketika terjadi hal yang membahayakan masyarakat dapat menghubungi pihak berwenang secara real-time, termasuk ketika ada isu kesehatan dan juga bencana alam. Terakhir, meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang perdagangan, pendidikan dan komunikasi.
Berdasarkan capaian yang ingin diraih, Dr. Ismail Direktur Pengermbangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengharapkan para inovator muda mampu menyajikan solusi dan implementasi yang menggabungkan elemen jaringan, pereangkat, aplikasi dan dukungan sistem.
“Dengan bersinerginya antara pemerintah, profesional, dan kalangan inovator muda, akan mampu merealisasikan kesejahteraan bangsa secara menyeluruh karena salah satu indikasi kemajuan bangsa adalah saat seluruh wareganya. Hingga elemen pelosok desa mampu menikmati akses yang mudah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan kesejahteraannya,” tandas Ismail, pada acara Penilaian Final Solusi Desa Broadband, yang diselenggarakan menkominfo yang telah bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Senin (2/8/2016) di Auditorium Lemhannas RI.
Hari pertama bootcamp yang dibuka oleh Staf Khusus Menteri yang menekankan hasil yang diharapkan dari program Solusi Desa Broadband Terpadu. Bootcamp bertujuan mempersiapkan 25 tim peserta yang lolos penyaringan tahap awal melalui sharing dan bimbingan dari para mentor agar peserta dapat membuat prototype yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. dedy mulyadi