JAKARTA, beritalima.com – Gangguan ginjal umumnya diketahui menyerang orang dewasa, namun juga bisa menyerang anak-anak. Banyak penyakit ginjal pada usia dewasa yang sudah dimulai sejak masa kanak-kanak. Beberapa anak-anak terlahir dengan kelainan ginjal dan yang lain mendapatkan penyakit ginjal di usia sangat muda.
Demikian hal itu diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes saat briefing dengan media dan para blogger dengan mengetengahkan “Kenali Gangguan Ginjal Pada Anak”, Selasa (13/11/2018),
di Ruang Rapat 503, Gedung Adhyatma Lobby Blok A Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
“Gejala gangguan ginjal pada anak-anak sering tidak spesifik, sehingga ada kemungkinan gangguan ginjal pada anak tidak diketahui. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor risiko dan gejala klinis gangguan ginjal, serta melakukan deteksi dini sehingga diperoleh diagnosa yang akurat dan perawatan yang tepat,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan dr . Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak, bahwa gangguan ginjal pada anak terbagi dua yaitu gangguan ginjal akut dan kronik. Gangguan ginjal akut merujuk pada kondisi ginjal anak mengalami kerusakan fungsi secara mendadak. Karena disebabkan adanya penyumbatan sistem penyaringan ginjal oleh sel darah merah yang hancur, trauma luka bakar, dehidrasi, perdarahan, cidera atau operasi.
“Sedangkan gangguan ginjal kronik adalah kondisi penurunan fungsi ginjal anak secara bertahap selama kurun waktu tiga bulan atau lebih. Anak dengan gangguan ginjal kronik akan mengalami penurunan fungsi penyaringan kotoran, kontrol jumlah air dalam tubuh, serta kadar garam dan kalsium dalam darah. Akibatnya zat – zat sisa metabolisme yang tidak berguna akan tetap tinggal dan mengendap dalam tubuh anak sehingga lambat laun membahayakan kondisi kesehatannnya,” ujarnya.
Menurut data global, prevalensi gagal ginjal tertinggi terjadi di kawasan Asia yaitu 51 – 329 jiwa per 1 juta populasi anak. Eropa 55 – 75 jiwa per 1 juta popukasi anak. Amerika Latin 42.5 jiwa per 1 juta populasi anak. Sementara dari data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2017 terdapat 212 anak dari 19 RS di Indonesia yang mengalami gangguan ginjal dam tengah menjalani cuci darah. dedy mulyadi