JAKARTA, Beritalima.com|
Program International Training and Management Workshop on Managing Science and Technology Parks (STPs) telah memasuki penghujung acara pada Kamis (7/9/2023). Sejak dibuka pada Senin (4/9/2023), program kolaborasi Universitas Airlangga (Unair) dengan Organisation of Islamic Cooperation (OIC) – COMSTECH itu berlangsung di dua kota besar, yakni Surabaya dan Jakarta.
Selama empat hari, peserta STPs mengikuti berbagai kegiatan kunjungan. Salah satunya adalah kunjungan pada teaching industry Unair yang dipimpin oleh Ketua Lembaga Ilmu Hayati Teknik dan Rekayasa (LIHTR) Unair, Andi Hamim Zaidan, SSi, MSi, PhD. Tak hanya itu, Zaidan sapaan akrabnya, juga mengajak para peserta STPs untuk berkunjung pada sejumlah industri, khususnya yang menjalin relasi dengan Unair.
“Kami ingin memberikan pengalaman baru bagi peserta untuk bertemu dan berkunjung ke berbagai industri, terutama industri ekspor dan industri yang memiliki hubungan dengan UNAIR,” ucap Zaidan.
Sinergi dalam Berinovasi
Lebih lanjut, Zaidan menuturkan bahwa para peserta STPs menunjukkan antusiasme begitu besar selama mengikuti rangkaian kegiatan. Para peserta saling bertukar cerita seputar pengembangan inovasi yang telah berjalan pada masing-masing negara. Tak hanya itu, para peserta STPs juga membahas upaya mendorong generasi muda menjadi pengusaha yang kontributif bagi bangsa.
“Mereka saling bertukar cerita bagaimana mereka dalam mengembangkan inovasi. Mereka juga berdiskusi terkait untuk mendorong generasi muda menjadi pengusaha untuk berkontribusi positif bagi kepentingan bangsa,” paparnya.
Menurut Zaidan, gelaran STPs ini memberikan manfaat begitu besar bagi Unair. Unair memperoleh banyak ilmu dari para perwakilan OIC yang hadir, khususnya dalam hal inovasi dan pengembangan. Hal itu, sambungnya, diharapkan dapat berdampak signifikan bagi pengembangan inkubasi dan akselerasi inovasi, baik di tingkat Unair maupun kancah global.
“Nantinya apa yang kita pelajari bersama akan diformulasikan menjadi handbook atau guidebook yang akan memberikan dampak signifikan bagi inovasi pengembangan inkubasi dan akselerasi inovasi yang ada di Unair maupun kancah global,” terang Dosen FST Unair itu.
Kunjungan PT Biotis
Kemudian, salah satu momen puncak dari STPs ini adalah kunjungan ke PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. PT Biotis ini merupakan mitra strategis Unair dalam pengembangan vaksin Merah Putih.
“Di hari terakhir peserta dari STPS akan diajak berkunjung ke PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Jadi, Biotis ini adalah mitra strategis Unair dalam mengembangkan vaksin Merah Putih. Kita juga sedang menginisiasi pengembangan inovasi lain bersama PT Biotis,” ujarnya.
Kunjungan ke PT Biotis ini menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa Unair dan Indonesia secara umum mampu mengembangkan vaksin secara mandiri. Selain itu, kunjungan tersebut juga sekaligus memperlihatkan bahwa Unair dan Indonesia mampu mengembangkan produk dengan teknologi tinggi. Harapannya, hal tersebut dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan inovasi-inovasi lain di kancah internasional.
“Ini juga menjadi sarana kita menunjukkan bahwa Unair dan bangsa Indonesia mampu mengembangkan vaksin halal bahkan mungkin pertama di dunia. Kami juga ingin menunjukkan bahwa kami mampu mengembangkan produk berteknologi tinggi. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi pengembangan inovasi lain yang bisa bersaing secara global,” tegasnya. (Yul)