Oleh:
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Pak Johny udah berapa tahun tak ketemu terdengar dia sakit sayapun melihatnya nafas bau ,hidung tersumbat,demam dan letih dia berobat ke dokter THT Divonis sakit Rhinitis Allergica atau Ozaena hampir sama dengan bu Jeanny hidung tersumbat,nafas bau,demam.keluar cairabn bening dari hidung dan badan ngilu dan gatal juga divonis sakit Ozaena.
Setiap orang pernah mengalami gejala iritasi hidung atau rhinitis. Rhinitis sangat mengganggu aktivitas kita dan mengganggu pernapasan. Terjadinya rhinitis tidak hanya akibat infeksi virus atau bakteri tetapi adanya alergi seperti debu, bulu binatang, atau bebauan khas. Rhinitis dapat menyebabkan peradangan selaput lendir yang tidak mengancam jiwa. Hidung merupakan salaah satu organ penciuman. Di dalam hidung terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi untuk mencegah debu atau mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh juga sebagai tempat menempelnya lendir hidung. Di rongga hidung juga terdapat sinus sebagai tempat pertukaran tekanan udara.
Salah satu penyebab keadaan nafas berbau adalah rhinitis ozaena. Rhinitis ozaena sendiri merupakan suatu keadaan dimana terjadinya pengecilan pada lapisan mukosa pada hidung. Hal ini masih belum diketahui penyebabnya apa namun terkadang sering dikaitkan dengan kondisi operasi hidung, benturan, atau infeksi. Dimana pada keadaan ini umumnya menimbulkan gejala berupa:
– adanya kotoran hidung yang bewarna hijau
– bau yang terasa dari hidung
– dapat timbul gangguan penciuman
– dapat sering timbul mimisan
Untuk keadaan yang sekarang bila kondisi ini terus mengganggu ada baiknya hal ini dapat diperiksakan terlebih dahulu ke dokter terkait guna memastikan penyebab yang mendasari keluhan yang dialami Saudara sekarang.
Dimana untuk sekarang Saudara dapat melakukan beberapa tips seperti:
1. minum air yang cukup
2. sikat gigi minimal 2 kali sehari, terutama setelah makan
3. bila perlu dapat menggunakan mouthwash
Rinitis atrofi (Ozaena) merupakan penyakit infeksi hidung yang kronis (rinitis kronis) dan ditandai oleh atrofi mukosa dan tulang konka hidung.Rinitis atrofi (Ozaena) lebih banyak ditemukan pada wanita, usia 1-35 tahun (terbanyak usia pubertas). Juga lebih sering terdapat pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi lemah dan lingkungan yang buruk.
Penyebab rinitis atrofi (Ozaena) belum diketahui sampai sekarang. Namun ada beberapa keadaan yang dianggap berhubungan dengan terjadinya rinitis atrofi (Ozaena), yaitu :
1. Infeksi setempat.Paling banyak disebabkan oleh Klebsiella Ozaena. Selain golongan Klebsiella, kuman spesifik penyebab lainnya antara lain Stafilokokus, Streptokokus, dan Pseudomonas aeuruginosa.
2. Defisiensi.Defisiensi Fe dan vitamin A.
3. Infeksi sekunder.Sinusitis kronis.
4. Kelainan hormon.
5. Penyakit kolagen. Penyakit kolagen yang termasuk penyakit autoimun.
JENIS RHINITIS
1. Rhinitis non-alergi : rhinitis non-alergi terjadi akibat kelainan organ hidung tanpa disebabkan oleh alergi. Beberapa jenis rhinitis yang termasuk non-alergi yaitu:
a. Rhinitis vasomotor :Iritasi hidung yang hilang timbul dengan gejala berupa hidung tersumbat bergantian sisi kanan dan kiri. Ini disebabkan oleh aliran pembuluh darah hidung yang tidak normal dan disertai pengaruh cuaca.
b. Rhinitis atrofi :Rhinitis yang paling banyak terjadi pada wanita usia pubertas yang memiliki gejala berupa atrofi progresif pada tulang hidung akibat pembedahan hidung atau paska kecelakaan. Kondisi ini juga sering disebut rhinitis ozaena.
c. Rhinitis medikamentosa : Iritasi hidung akibat penggunaan obat-obatan hidung contohnya kortikosteroid
2. Rhinitis alergi :Rhinitis alergi terjadi akibat adanya respon hidung yang terpapar alergen dan menyebabkan iritasi pada rongga hidung. Beberapa alergen yang menyebabkan rhinitis alergi pada beberapa orang antara lain:
GEJALA RHINITIS
1. Hidung terasa gatal
2. Sering bersin
3. Batuk ringan tanpa dahak
4. Hidung tersumbat
5. Keluar cairan atau lendir bening
6. Nyeri pada hidung akibat gesekan karena gatal.
7. Cepat lelah
8. Iritasi ringan dalam daerah sekitar hidung
9. Kepala terasa berat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Transiluminasi.
2. Foto Rontgen. Foto sinus paranasalis.
3. Pemeriksaan mikroorganisme.
4. Uji resistensi kuman.
5. Pemeriksaan darah tepi.
6. Pemeriksaan Fe serum.
7. Pemeriksaan histopatologi.
KOMPLIKASI RHINITIS
1. Sinusitis
2. Polip
PENGOBATAN
Terapi rinitis atrofi (Ozaena) bertujuan untuk menghilangkan penyebab dan gejalanya. Ada 2 cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi rinitis atrofi (Ozaena), yaitu :
1. Pengobatan konservatif. Meliputi pemberian antibiotik, obat cuci hidung, dan simptomatik.
2. Operatif. Meliputi tindakan implantasi dan menutup.
A. Pemberian antibiotik pada rinitis atrofi (Ozaena) sebaiknya menggunakan antibiotik spektrum luas dan menyesuaikannya dengan hasil uji resistensi kuman.
B. Pemberian obat cuci hidung pada rinitis atrofi (Ozaena) bertujuan untuk menghilangkan bau busuk, dan membersihkan sekret & krusta. Bahan obat cuci hidung tersebut terdiri atas 3 pilihan, yaitu :
Betadin. Larutan betadin 1 sdm dalam air hangat 100 cc.NaCl, NH4Cl, NaHCO3 aaa 9, & aqua 300 cc. Keempat larutan ini dicampur dan diambil 1 sdm lalu dicampur dalam 9 sdm air hangat. Larutan ini dihirup melalui hidung dan dikeluarkan dengan dihembuskan kuat-kuat atau dikeluarkan melalui mulut bila larutan masuk ke dalam nasofaring. Hal ini dilakukan 2 kali sehari.
Larutan garam dapur yang hangat.
3. Pemberian obat simptomatik pada rinitis atrofi (Ozaena) biasanya dengan pemberian preparat Fe.
Demikian agar dimaklumi, sekilas 8nfo, semoga bermanfaat bisabmenambah pengetahuan andz, tetap waspada covid masih sekitar kita,patuhi protokol kesehatam ,displin memakai masker dan vaksinadi,
RobertoNews 1508《4.8.22 (07.45)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan