KEPULAUAN SULA,beritaLima,com ||Tahun lalu (2021) Menkominfo Kepulauan Sula mendeklarasikan Gerakan Literasi Digital, namun hal itu masih perlu keseriusan para pihak dalam memenuhi jaringan internet, di mana masih ditemukan di Desa Modapia, Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara, di mana susahnya untuk mengakses internet atau jaringan seluler, bahkan jaringan internet sangat lemah.
Keleletan jaringan itu disampaikan Ketua Pemuda di Desa Modapia, Mansur Soamole (46), kepada awak media ini, Rabu (10/1/24), Ia menuturkan, bila hendak menelepon acap sekali suara putus-putus, hal itu karena dampak sinyal jaringan yang tidak bagus.
“Selama ini warga susah mendapatkan informasi dan susah juga untuk berkomunikasi dengan keluarga maupun rekan usaha dengan menggunakan telepon guna menghubungi keluarga mereka yang ada di perantauan apalagi jika ada hal genting maka komunikasi untuk menginformasikan hal-hal penting sangat susah,” terangnya
Masih kata Mansur, bahwa beberapa desa dan dusun di Kecamatan Mangoli Utara yang merupakan daerah paling susah, hal untuk mendapatkan jaringan itu sudah sangat lama diimpikan karena butuh penambahan pemancar telekomunikasi dan diharapkan adanya penambahan tower jaringan agar dapat membantu komunikasi antara keluarga, namun tidak adanya jaringan komunikasi seluler atau sinyal.
Hingga saat ini hanya ada satu tower di desa kami, namun jaringannya tidak mampu menjangkau. Hingga warga kadang terpaksa harus mencari titik sinyal yang ada di beberapa lokasi dan tidak bisa di semua tempat diakses jaringan dimaksud.
“Kami sangat membutuhkan tower, karena jaringan tower yang ada di Desa Kami belum mampu menjangkau seluruh wilayah kecamatan ini,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, kalau ingin menghubungi teman atau pun sanak family, warga harus naik dulu di tempat paling ketinggian di daerahnya guna mencari jaringan.
“Kalau mau nelepon saudara kita harus pergi ke tempat yang paling tinggi arealnya yang dapat jaringan, kalau pun ada jaringan susah, harus cari tempat tertentu yang dapat sinyal,” keluhnya.
“Kami meminta dan memohon kepada pemerintah, ataupun pihak penyedia layanan telekomunikasi agar perhatikan kondisi jaringan di desa kami yang mencari sesuap nasi ini, supaya kami mudah untuk saling berkomunikasi dengan saudara-saudara kami yang ada di luar,
Kami mohon kerja samanya pemerintah dan perusahaan untuk membenahi sistem jaringan komunikasi (internet) di kami ini, karena susah berkomunikasi dengan keluarganya,” tukasnya mengakhiri. [dn]