ACEH, Beritalima-Badan Reintegrasi Aceh memfokuskan Program terhadap Masyarakat yang Betul Betul korban Konflik, hal tersebut disampaikan Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Sayed Fakhrurrazi Yusuf SE MSi, di Ruang kerjanya,Senin 30 Oktober 2017,
Menurutnya, Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) hari ini sedang berbenah diri, sudah 13 tahun Lembaga ini terbentuk masih ada juga Masyarakat Korban Konfik yang belum tersentuh bantuan, seperti Rumah bantuan yang sudah di Programkan oleh pemerintah khusus untuk korbann Konflik.
Namun demikian tahun ini untuk hal itu kita berupaya mengusulkan dan diusahakan untuk terbuka bagi yang merasa dirinya korban Konflik semua kita tampung Aspirasinya, setelah kita tampung kita turunkan Tim untuk Verifikasi data yang Valid setelah itu baru kita berikan bantuan.
Dia Menambahkan,sekarang Badan Reintegrasi Aceh (BRA) merupakan amanat Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2015 tentang BRA yang mengamanatkan tanggung jawab pemerintah untuk menuntaskan program Reintegrasi di Aceh, kalau dulu belum dimasukan dalam Qanun, makanya sitem kinerja juga sudah beda,’’ sebutnya.
Walaupun demikian Program-program BRA ini fokus terhadap bagaimana melakukan pemberdayaan bagi korban konflik tanpa melihat siapa dan apa yang telah diperbuatnya dahulu, dijalankan tanpa memandang,memilih atau memihak yang akan dibantu,semua harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku,
Tugas Badan Reintegrasi Aceh (BRA) ini merupakan tugas yang mulia, karena fokus pekerjaannya adalah untuk mengurus para korban konflik di Aceh, tetapi dulu ada yang salah, banyak Data yang di kirim oleh Kepala Desa kepada BRA hanya data data yang tidak Konkrit, karna masa itu data langsung kepusat kita disini tidak bisa berbuat banyak.
Sekarang kita robah pola itu, setelah data masuk kita verifikasi dulu data tersebut, kalau Valid baru kita kirim, kalau tidak Valit atau tumpang tindih kita coret langsung, untuk tahun ini BRA akan di fokuskan bantuan, kepada Tapol Napol, 4000 Orang,Masyarakat Korban Konflik, 23,793 Orang, Korban Cacat, 8,427 Orang, sedangkan Anak Korban Konflik yang sudah selesai di Bantu,1,227 orang.
Sementara itu sisa yang belum tersentuh dan yang harus ditangani tahun 2018 oleh BRA sejumlah 14.739 orang, itu Bea siswa dan Anak yatim Semoga pemerintah menyetujui anggaran dan dapat dikucurkan secepatnya.”’Tutur Sayed Fakhrurrazi,’’(Aa79)