Ketua DPC APTR Jombang Tidak Peduli Pemukatan Jahat

  • Whatsapp

JOMBANG, beritalima.com – Rencana penutupan sembilan pabrik gula di wilayah PTPN X dan XI sampai saat ini masih menjadi pertanyaan, alasannya hingga sekarang belum bisa produksi maksimal. Mengingat sembilan pabrik gula di Jawa Timur sebagai sentra utama produsen gula nasional dengan proporsi 40% dari hasil produksi gula sebesar 120 – 140 ribu ton. PG Kempol Kerep Gedeg Mojokerto dan PG Djombang Baru dinilai belum bisa giling gula karena tidak ada bahan baku meskipun Pjs Manager Djombang Baru memberikan sembako dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan awal Juni 2017 lalu, mengharapkan agar bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat yang lebih besar.

“Peningkatakan produksi gula tergantung peran serta masyarakat dan pemerintah baik on farm maupun out farm. Namun dalam out farm, disinyalir banyak SDM yang bermain hingga pada gilirannya menghasilkan gula tidak sesuai yang harapan pemerintah,” demikian hal itu diungkapkan H. Basyaroddin, Ketua DPC APTR Jombang yang berhasil diwawancarai beritalima.com, Sabtu (1/7/2017) di Jombang

Kapasitas giling gula PG Djombang Baru hanya mampu menggiling gula sebanyak 1200 ton tebu dari 4000 ton tebu, sedangkan tebu yang digiling PG Djombang Barun satu tonnya hanya dapat menghasilkan 4 rendemen gula. Ironis ketika dibandingkan pabrik gula di India satu ton tebu bisa menghasilkan 8 – 9 rendemen gula. “Organisasi petani tebu rakyat yang tergabung dalam PG Djombang Baru, sebagian besar mendatangkan tebu dari Malang karena di Malang banyak tebunya tapi mesin gilingnya terbatas,” ujarnya.

Ia pun menyatakan bahwa dengan munculnya organisasi APTR yang tergabung dalam PG Djombang Baru, banyak pendapat yang tujuannya untuk menggiring Ketua DPC APTR Jombang sepakat. Namun dengan tegas, H. Basyaroddin berbeda pendapat dan tidak menggubris apa yang disampaikan organisasi – organisasi APTR yang tergabung dalam PG Djombang. Sayangnya pemukatan jahat yang dilakukan organisasi – organisasi APTR, Basyaroddin tidak mempedulikannya, sekalipun ada yang mengatakan tidak diakomodir oleh PG Djombang Baru. Padahal tugas DPC APTR Jombang inten memberi masukan dan saran kepada PG Djombang Baru. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *