BOJONEGORO, beritalima.com | Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengajak masyarakat untuk gemar memakan ikan demi menurunkan angka stunting, serta angka kematian ibu dan anak.
Ajakan tersebut disampaikan Arumi saat melakukan Kampanye Gemar Makan Ikan di Balai Desa Sobontoro, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro pada Selasa (15/3).
Arumi panggilan akrabnya menjelaskan, acara kali ini difokuskan di Bojonegoro mengingat wilayah ini merupakan satu dari empat kabupaten dengan angka stunting dan kematian ibu-anak yang masih tinggi.
“Acara ini rutin dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim setiap tahun. Nah, kali ini dilakukan di Bojonegoro karena di sini salah satu tempat yang angka stunting dan kematian ibu-anak masih tinggi. Maka dari itu, saya mengajak kepada bapak-ibu sekalian untuk mulai gemar memakan ikan agar permasalahan ini bisa terselesaikan,” ucapnya.
Arumi menyebutkan, konsumsi ikan di Jatim masih terbilang rendah. Yakni sekitar 41,44 kg per kapita setahun menurut data dari Diskanla Jatim. Di mana, hal tersebut membuat kebutuhan masyarakat akan Omega3 dan protein yang terdapat dalam ikan kurang terpenuhi.
“40 kg kalau didatangkan secara bersamaan ya memang banyak. Tapi kalau dibagi selama setahun, ini masih sedikit sekali. Kalau dibandingkan dengan konsumsi ikan negara maju seperti Jepang yang tiap tahunnya mencapai 70-75 kg per kapita, jelas kita tertinggal jauh,” jelasnya.
Di sisi lain, Arumi menjelaskan bahwa tantangan yang mungkin dihadapi masyarakat adalah tak adanya laut di Bojonegoro. Meski begitu, ia menilai bahwa hal ini tidak bisa menjadi alasan untuk tidak dapat mengkonsumsi ikan.
“Tidak ada laut, masih bisa makan ikan. Karena semua ikan baik dari laut maupun air tawar sama-sama punya gizi tinggi. Jadi tidak perlu khawatir kalau ingin makan bernutrisi harus mahal, yang penting tahu mana yang harus dimakan untuk bisa menjadi masyarakat penuh gizi,” terangnya.
Istri dari Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak itu kemudian berharap agar Pemerintah Kab. Bojonegoro juga dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan kualitas perikanan daerah.
Hal tersebut dikarenakan memang harus adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu, kampanye serupa juga perlu dilakukan di berbagai daerah dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
“Selain memang masyarakat harus punya kesadaran untuk gemar memakan ikan, pemerintah juga harus mengintervensi. Maka, semua pihak harus bersinergi agar warga dapat dengan mudah menghidangkan ikan berkualitas dan bergizi di meja makan sehari-hari,” pesannya.
*Membagikan Paket Ikan dan Menyebarkan 25.000 Benih Ikan*
Dalam kesempatan yang sama, Arumi juga membagikan 200 paket produk perikanan untuk masyarakat sekitat Desa Sobontoro dan sekitarnya.
Paket tersebut berisikan 2 kg ikan segar, 2 kg ikan kering, beserta olahan ikan lainnya. Di antaranya adalah steak ikan, scallop, bakso ikan, serta abon ikan.
Setelahnya, Arumi bertolak ke Wisata Embung Sidobandung, Desa Sidobandung untuk menyebarkan 25.000 ekor benih ikan pada area seluas 270 x 90 meter dengan kedalaman 3 meter.
Sementara, jenis-jenis ikan yang disebar antara lain adalah ikan banderbang, sengkaring, muraganting, tawes, serta nilem.
(red)