SURABAYA, beritalima.com – Ketua Komisariat IKAL Provinsi Jawa Timur, Rahmat Harsono, mengajak
seluruh pengurus IKAL Jatim memberi sumbangsih pemikiran konstruktif kepada para Pimpinan Daerah dan Nasional dalam memecahkan berbagai permasalahan bangsa dan negara di seluruh aspek kehidupan nasional.
“Dalam berbagai kesempatan saya selalu menyampaikan, ‘Janganlah bertanya apa yang sudah diberikan oleh Negaramu untukmu, tapi bertanyalah apa yang sudah kau berikan untuk Negaramu?”, ujarnya.
Menurutnya, hal tersebutlah yang menjadi latar belakang dan pondasi kuat bagi organisasi ini untuk bersatu dan mengerahkan segala kemampuan dan keahlian demi ketahanan Negara Republik Indonesia.
“Inilah yang menyatukan kami semua dalam kesatuan Komisariat IKAL Provinsi Jawa Timur,” tandasnya.
“Saya merasa bangga, bahwa saya menjadi bagian dalam susunan kepengurusan yang mencerminkan kebhinekaan Indonesia, meski kami berbeda namun solidaritas yang menyatukan kami semua,” tegasnya.
“Perlu kami sampaikan bahwa kami berasal dari berbagai aspek Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah, kami berasal dari berbagai program pendidikan seperti PPSA, PPRA, Taplai, P3DA,” tamnahnya.
Menurutnya, semakin hari ujian bagi Negara ini semakin kompleks dan pergerakannya begitu dinamis. “Dengan terciptanya sejarah hari ini, dengan terbentuknya Komisariat IKAL Provinsi Jawa Timur, mari kita mulai dari lingkup terkecil, kita mulai dari tanah kelahiran kita tercinta, mari kita jaga perbatasannya, kita jaga sumber daya alamnya, dan kita bantu masyarakatnya,” pesannya.
“Ke depannya kami akan menyusun rencana strategis guna mengimplementasikan ilmu dan keahlian yang telah kami pelajari. Rencana awal yang akan kami lakukan yaitu melaksanakan Rakerda untuk menyusun program kerja dari tiap-tiap bidang, melaksanakan FGD tentang ketahanan daerah, pengembangan Koperasi dan usaha IKAL Jatim,” ucapnya.
“Saya yakin harapan kita semua dapat terwujud. Harapan yang kita genggam bukan lah suatu kebutaan optimisme, karena kita yakin bahwa hal ini dapat membawa kebaikan demi keutuhan bangsa, dan kita patut untuk memperjuangkannya,” kata dia optimis.
“Ayo berpegang teguh pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman dan lentera kita dalam menjalankan misi IKAL ini,” pungkasnya. (Gan)