Tim ketua TP4D Adi Candra yang sebagai Kasi Intel Kejaksaan Serdang Bedagai dan didampingi UPTD 1 PU Bina Marga Dahlan Siregar STsaat tinjau langsung di lokasi dan disaksikan masyarkat sekitar
Serdang Bedagai, Beritalimacom– Pasca terjadi pembicaraan hangat warga, terkait Proyek pembuatan jalan jenis lapen di jalan Pelangi Lingkungan XI Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, yang menelan dana sebesar Rp 199.300 juta dari APBD tahun 2016, oknum pemborong inisial SM yang memgerjakan proyek tersebut melaporkan Syafridan warga setempat, ke Polres sergai atas tuduhan pengerusakan proyek lapen di kelurahan Tualang, akhirnya Tim TP4D akan menurunkan Tim Ahli.
Ketua TP4D Adi Candra SH sebagai Kasi Intel Kejaksaan Serdang Bedagai, bersama UPTD 1 PU Bina Marga Dahlan Siregar ST bersama masyarakat sekitar, turun ke lokasi melihat langsung pembangunan proyek lapen di jalan pelangi Link. XI KelurahanTualang, Kecamatan Perbaungan. Sebagai tim Ketua TP4D Adi Candra SH. Kepada Beritalima.com mengatakan kita akan menurunkan tim ahli untuk mengrocek pembangunan Kelurahan Tualang, Lingkungan VI ,Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai yang diduga bermasalah.
“Namun,kita sudah akan melayangkan Surat TP4D kepada dinas terkait yakni Dinas PU Bina Marga untuk pengecekan kembali, karena kita lihat masih ada dana pemeliharaan atau belum, namun kita akan menurunkan tim ahli untuk cek kelokasi tersebut.” Ucapnya.
Senada UPTD 1 PU Bina Marga Dahlan Siregar ST yang sebagai PPTK mengatakan saat ini tinggal menunggu hasil inventigasi hari ini.
“Karena kita disuruh mendampingi TP4D oleh kejaksaan, bukan sebagai intel kejaksaan, namun sebagi ketua TP4D. Karna ada yang melapor, dia diminta didampingi untuk cek lokasi, ya kita dampingi.” ucap Dahlan,.
Namun ketika Beritalima.com menyinggung soal hasil tinjauan proyek lapen oleh PU Bina Marga, Dahlan Siregar mengatakan, akan menunggu hasil pengecekan tim Ahli.
“Kalau itu nanti kita lihat saja, karena hasil jalan ini kan sudah jadi barang, tinggal kita minta aja bon bahan bahan maupun jenis barang dari dia, perlu kita kroscek dulu, karna bisa aja bonnya di buat buat, namun tidak sesuai dengan bonnya kan bisa saja,” kita tunggu aja hasilnya,” katanya.
Namun saat di singgung UPTD 1 PU Bina Marga di lokasi soal proyek lapen yang ditemukan masalah, Dahlan Siregar langsung mengatakan, akan menunggu tim yang akan turun ke lokasi.
“Ya kalau ada volume tidak ada mencukupi, kita tunggu aja tim yang turun kelokasi, apakah kurang volume, kalau kita sebagai tim dilapangan tinggal nunggu aja, karna kita pahami dulu masalah ini, ini belum pakai uang negara, namun masih uang pribadi sendiri,” ungkapnya.
Seperti hasil keterangan warga dilapangan Safridan didampingi warga setempat Yudi Prawira dan warga lainnya, Rabu (07/12) kepada beritalima.com Syafridan membenarkan dirinya sudah dilaporkan ke polisi.
“Tapi kita heran, kita dilaporkan atas pengerusakan, padahal pada saat itu kita menunjukan material jalan yang sudah rusak dan menunjukan ke Kabid Jalan dan Jembatan PU Bina Marga Kab Serdang Bedagai, H. Martiam ST, dan saat di tunjukan material tersebut Kabid JJ Martiam hanya menggelengkan kepala saat melihat hasil kerjaan proyek lapen itu, begitu juga Babinkantimas Kelurahan tualang Aiptu Zulpan Hadi juga dilokasi namun tidak dihiraukan”, kata Syafridan.
Sementara itu Yudi Prawira yang lokasi rumahnya sangat dekat dengan proyek itu juga mengatakan, bahwa sangat kecewa dengan kualitas proyek itu, material yang dilakukan itu tidak sesuai dengan RAB atau bestek.
“Contohnya saja material batu 3,5 tidak ada dan begitu juga beksosnya tidak ada,begitu juga campuran ternyata kita menduga bahannya dua drum, wajar saja proyek tersebut cepat rusak,” kata Yudi.
Begitu juga saat ditanya warga sekitar sebut saja Is, kepada beritalima.com menceritakan kepada Oknum SM maupun Oknum Pemborong juga pernah mengatakan kepadanya, saat itu meminta sisa batu yang saat itu akan dibawa pulang oleh oknum SM maupun oknum pemborong.
“Ketua dari pada dibawa pulang bagusan di lanjutkan lagi aja, sisa batunya untuk jalan ini ,” ujar Is .
Namun, dengan sombongnya oknum SM yang juga pemborong dengan mengatakan, bahwa dia juga ingin mau makan daging, namun warga sangat kecewa dengan perkataan oleh oknum SM yang juga sebagai pemborong yang saat itu proyek tersebut dinamakan,” mau makan daging,” katanya. (sugi)