JAKARTA, beritalima.com – Pemerintah akan mengimpor tenaga pengajar untuk perguruan tinggi di Tanah Air. Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Riset Dikti) Mohamad Nasir mengatakan, Indonesia memerlukan 200 tenaga dosen asing agar masuk reputasi dunia di bidang pendidikan. Seperti yang di lansir dari katadata.co.id
“Salah satu indikator pengukurannya (reputasi dunia) adalah staff mobility. Staff mobility ini adalah dosen asing masuk ke Indonesia, Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing pada 26 Maret lalu, dinilai Nasir sangat membantu. Aturan ini bisa memfasilitasi dan mempermudah dosen-dosen asing mengajar di Indonesia.
Saat ini total dosen asing yang tercatat mengajar pada perguruan tinggi di Indonesia baru sekitar 30 orang. Meski membutuhkan lebih dari 1.000 orang, Kemenristekdikti hanya bisa menganggarkan untuk kebutuhan 200 dosen asing tahun ini.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Suriyanto PD SH MH MKN , terkait akan di lakukannya impor tenaga pengajar asing sejumlah 200 Dosen pengajar yang di katakan oleh Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Riset Dikti) bapak Mohamad Nasir di Gedung Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Jakarta pada Selasa (10/4).
kepada media LiterasiDepokNews.com Via Pesan singkatnya, Sabtu (14/4) Ketum PWRI Menghimbau Kepada kemenristek Dikti agar jangan asal kerja dan asal bicara , Menurutnya Harus ada studi empiriknya terkait dengan impor tenaga pengajar tersebut.
Dirinya juga mengingatkan bahwa negara kita ini adalah negara besar yang banyak memiliki tokoh pendidik yang pintar pintar, ungkap Ketum PWRI bapak Suriyanto PD.
“Saya ingatkan ya pak Kemendikbud..”, Indonesia tidak perlu dosen import anda jangan asal bekerja dan asal bicara, apa sudah anda lakukan studi empirik nya sehingga anda mau impor 200 dosen dari luar, apa mungkin anda tidak mau ketinggalan dengan Mentri yang import garam dan beras….!, Tegas Ketum PWRI Suriyanto PD SH Mkn.
“Yang harus anda pikirkan rakyat ingin kuliah tak ada duit…,
Putra putri bangsa ini membludak yang pintar sebagai dosen”,
Anda sebagai Mentri pendidikan harus cerdas jangan mengada ada atau cari sensasi dipublik…
Kami rakyat butuh ketenangan dan butuh perhatian untuk pendidikan tak butuh dosen import,” tegas
Ketum PWRI.(rls/ldn).