beritalima.com | Siapa yang tak kenal sosok Khofifah? Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut, ramai menghiasi pemberitaan berkenan survei tingginya dalam kandidat Pilpres (Pemilihan Presiden) mendatang.
Diantaranya dalam Survei CSIIS (April 2022) yang menunjukkan bahwa Khofifah meraih suara tertinggi dalam kandidat Capres (Calon Presiden) Pilihan Warga NU. Sedangkan dalam survey lain, yaitu Survei LSI (Maret 2022), Khofifah Nomor 3 sebagai Capres atau urutan pertama untuk perempuan kandidat capres, dan sekaligus Nomor 1 sebagai Cawapres. Dengan begitu, survey tersebut menunjukkan bahwa Khofifah salah satu sosok yang dicintai oleh rakyat Indonesia.
Bukti kecintaan tersebut, bukan hanya tertoreh dalam hasil survei, namun juga beragam kisah nyata yang diutarakan oleh masyarakat. Seperti yang terjadi saat perempuan kelahiran Surabaya tersebut melangsungkan liburan bersama keluarga di Jatim Park. Saat itu, tak sedikit pengunjung yang memanfaatkan momen untuk berfoto bersamanya. Bahkan, beberapa pengunjung secara spontan berteriak cukup histeris karena terkejut saat mereka berpapasan dengan Gubernur berusia 57 tahun tersebut.
“Masya Allah. Itu Bu Khofifah yang berjilbab merah,” begitu ungkapan spontan mereka yang tak menyangka bisa bertemu dengan sang Idola.
Kisah tak kalah menarik adalah yang disampaikan oleh Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof. Masdar Hilmy, Ph.D. Diceritakan melalui laman sosial media pribadinya, yaitu Instagram dan Facebook, guru besar Sosiologi tersebut mengaku terkejut tatkala menyadari bahwa orang pertama di Jawa Timur duduk dalam bangku kelas ekonomi salah satu pesawat yang ditumpanginya. Bahkan, posisi kursi sang Gubernur di belakangnya.
“Saya baru pertama kali naik pesawat bareng Ibu Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Tahu gak, mata ini hampir gk percaya: ternyata beliau naik bareng kita2 lho… Di kelas ekonomi!”
“Alamak… Batinku… Malu rasanya awak ini… Beliau duduk di belakangku di kursi no 27 H (saya di kursi no 23 H). Maafkeun Bu nggeh… (Sebagai orang Jawa rasanya gk enak aja duduk di depan pimpinan saya).”
“Penumpang di sampingku juga bertanya2: “itu bu Khofifah, bukan?” “Iya”, jawabku pendek. “Kok gk duduk di kelas bisnis?” Sergahnya lagi. “Emang beliau biasa begitu kok.” Jawab saya agak sok tahu.
Tak ayal, ungkapan tersebut pun dibanjiri ratusan like dan puluhan komentar.
Kisah-kisah seorang Gubernur yang menunjukkan sikap rendah hati dan dicintai oleh rakyat, mengingatkan kita pada sosok Salman Al Farisi. Beliau adalah salah seorang sahabat Rasulullah dan sekaligus seorang Gubernur yang dikenal sebagai orang yang rendah hati.
Suatu ketika Salman melakukan perjalanan. Tiba-tiba seorang lelaki menegurnya. Lelaki itu menyuruh Salman memikul karung miliknya sampai rumah. Salman langsung mengerjakan perintah lelaki yang tidak dikenalnya itu. Lelaki itu tidak tahu bahwa Salman adalah seorang gubernur.
Mereka berdua berjalan beriringan. Di tengah jalan, keduanya berpapasan dengan seorang lelaki yang mengenal Salman. Orang itu terkejut. Dia bertanya kepada pemilik karung, “Hei, Tuan, apakah engkau tidak tahu siapa orang yang memikul karungmu?”
Lelaki pemilik karung itu menggeleng.
“Dia itu Salman Al Farisi, gubernur kita,” jawab lelaki yang tadi bertanya.
Pemilik karung terperanjat kaget. Tubuhnya gemetar, wajahnya pucat. Dia segera menurunkan karung yang dipikul Salman. “Maafkan aku, Tuan! Aku tidak tahu engkau Salman Al Farisi,” tuturnya.
Salman menjawab sambil tersenyum, “Tidak apa-apa. Bapak tenang saja. Aku tidak marah. Aku akan tetap membantu bapak memikul karung ini sampai ke rumah.”
Subhanalllah, kisah-kisah yang menunjukkan karakter rendah hati seorang pemimpin tersebut, tentu menjadi kisah inspirasi bagi kita semua. Bahwa apapun pencapaian kita, tidak kemudian menjadi alasan untuk tinggi hati.
Penulis: Dr. Lia Istifhama, M.E.I.