SUMENEP, beritalima.com|Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh Anwar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyediakan program unggulan khusus poliklinik mata, upaya itu untuk memudahkan pelayanan terhadap pasien dalam menurunkan angka kebutaan serta menjaga kesehatan mata masyarakat.
Tenaga medis spesialis mata Dr. H. Karnedi Homber, menyampaikan program yang diluncurkan berupa konsultasi pemeriksaan, dan terapi lanjutan, termasuk pula beberapa program lain yang berkenaan dengan perawatan mata.
“Program yang tersedia di poliklinik mata ini dengan konsultasi pemeriksaan, terapi lanjutan kesehatan mata seperti halnya presbiopia, katarak, miopia, konjungtivis, afakia, galukoma, kelainan pada komea, dan kasus penyakit mata lainnya,” paparnya, saat ditemui di ruangannya, rabu (18/09/2019).
Sementara untuk pelayanan medis yang diaplikasikan di poli mata, yaitu pemeriksaan kecamata, pemeriksaan tensi bola mata, Pemeriksaan buta warna, pemeriksaan Glaucoma, operasi katarak, dan operasi daging tumbuh (pterigium).
Tidak hanya program unggulan yang disediakan, rumah sakit milik pemerintah ini pun telah dilengkapi sejumlah fasilitas tekhnologi medis yang semakin canggih, kata dr. Karnedi, poliklinik RSUD Moh Anwar di Sumenep sudah dilengkapi dengan bermacam macam peralatan medis berupa slide lamp, ARK (Auto-Refractometer Keratometer), NCT, serta speco (alat operasi mata) yang masih dianggarkan.
“Poli mata setiap tahun semakin meningkat baik dalam segi pelayanan, fasilitas, maupun tenaga SDM (Sumber Daya Manusia). Dengan dibantu 3 tenaga dokter dan 3 perawat yang kompetensinya tidak perlu diragukan lagi dalam melaksanakan operasi mata, dan sebagainya,” tegasnya.
Senior dua tahun di poli mata ini juga menambahkan, tenaga medis yang berperan di bagian poli mata sangat aktif melayani berbagai macam pasien baik umum, BPJS, maupun pasien dari asuransi.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh tenaga medis poliklinik mata, dalam menurunkan angka kebutaan dan menjaga kesehatan mata yaitu dengan melayani pasien yang aktif (check up secara langsung) dengan memeriksa pasien, melakukan operasi apabila terindikasi operasi, serta melihat kasus mata yang paling tinggi dengan segera mengobati sesuai prosedur.
“Sedangkan pelayanan untuk pasien yang pasif yaitu melalui program RSUD yang mengudara di saluran RRI terkait mata katarak dan masalah mata beserta pengobatannya, sekaligus bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk program kesbinti di setiap kecamatan dalam menjaring trauma katarak mata,” imbuhnya.
Dokter Karnedi ini berharap agar masyarakat Sumenep mencintai matanya sendiri, dan semakin menjaga kesehatan mata, apabila ada keluhan pada mata maka diharapkan untuk segera konsultasi ke institusi medis, agar dapat ditangani langsung oleh pakar mata ahli medis.
“Saya berharap Masyarakat Sumenep lebih mencintai matanya sendiri, dan menjaga kesehatan mata,” tandasnya.
(***An)