beritalima.com | “Jaga kesehatan, jaga diri dan jangan lupa salat ya, nang” terucap dari seorang ibu kepada anaknya yang saat ini hidup di kota orang.
Sungguh indah kalimat itu, kerap kali terngiang dalam benak, walau hanya terucap saat pamit dan beranjak pergi dari kampung halaman. Saat itu juga kucium pipi dan dahinya, kemudian kulihat matanya, kuberi senyuman sembari kuucapkan “doain aa ya mi”.
Rutinitas omelan seorang ibu yang biasanya seperti makanan wajib di rumah. Kini hening setiba di persinggahanku.
Kerap kali teringat suaranya menjelang salat subuh selalu membangunkanku lebih dulu dan menyuruhku untuk pergi ke masjid. Saat itu terlintas dalam benakku berpikir “aku kan sudah besar, apakah harus selalu menyuruhku seperti itu?”
Kemudian terjawablah sudah ketika hidup sendiri dan jauh dari Ibu. “Omelan” itu seketika hilang dan digantikan oleh kendali pada diriku sendiri terhadap segala aspek kehidupan yang kujalani saat ini.
Aku yakin dibalik “omelan” ada makna yang lebih dalam, lebih dari doa, dan bukan hanya sekadar harapan, sehingga kehidupanku kelak menjadi orang yang sukses, baik di dunia maupun kehidupan akhirat.
Semua jerih payah yang dilakukan Ibu tidaklah pasti terbalaskan. Bagiku ia bukanlah sekadar seorang ibu, tetapi ia adalah malaikat yang rela berkorban demi buah hatinya.
Kini aku hanya bisa berbisik kepada bumi, semoga langit mendengar seluruh doa-doanya dan menjadikan Ibu sebagai penghuni surga kelak.
Aamiin.
(Penulis: Akhmad M Awwal/Mahasiswa PNJ Prodi Jurnalistik)