JAKARTA, Beritalima.com– Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimis menghadapi Pemilu 2024 mendatang, Sebab, krisis dipandang sebagai peluang dan keterbatasan menjadi alasan buat Gelora untuk bekerja lebih giat lagi.
“Agama mengajarkan, kuncinya ada empat, yaitu ketenangan, keuletan, keterarahan dan kebangkitan. Gelora ditakdirkan hadir di tengah krisis, Insya Allah kita optimis menghadapi pemilu 2024,” ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Gelora Inonesia, Muhammad Anis Matta.
Itu disampaikan Anis dalam Rakornas VII Gelora Indonesia membahas ‘Agenda Kerja 32 Bulan Menuju Sukses Pemilu 2024 dan Arah Baru Indonesia’ pada Kamis (5/8) malam.
Rakornas diselenggarakan secara virtual ini dihadiri Fahri Hamzah (Wakil Ketua Umum), Mahfuz Sidik (Sekjen), Ahmad Rilyadi (Bendahara Umum), fungsionaris DPN, MPN, MP, DPW dan DPD se-Indonesia.
Dalam situasi sekarang, kata Anis dalam sambutan dia, manusia perlu terus mencari ilham bagaimana cara menghadapi krisis, termasuk dalam strategi pemenangan Pemilu.
“Seperti kisah Nabi Daud mengalahkan Jalut, karena ketenangan, keuletan dan keterarahannya. Bani Israil itu menghadapi tantangan besar dari klan besar paling ditakuti dipimpin Raja Jalut,” kata dia.
Daud kemudian menggunakan strategi untuk mengalahkan Jalut, mencari kelemahan lawan sebelum bertanding atau bertempur. Daud menyadari postur tubuhnya yang kecil, dibandingkan Jalut yang tinggi besar.
Daud tidak menggunakan pedang dan baju besi sebagai sumber kekuatan dan tak memilih bertempur jarak dekat.
Dia menggunakan batu. Dan, batu itu harus mengenai sasaran mematikan, yaitu jidat dan akhirnya Jalut bisa dikalahkan. “Ada pelajaran yang bisa diambil dari kisah itu, dimana barat telah diangkat dalam sebuah film berjudul ‘David and Golith’.
Perlawanan Daud melawan Jalut ini, saya selalu mendapatkan pelajaran. Kelemahan adalah kekuatan kita, dan kekuatan musuh adalah kelemahan dia,” ujar Anis.
Artinya, papar politisi senior ini, dalam memandang krisis sekarang, kita harus fokus pada peluang yang tersedia. Bukan sebaliknya, memandang keterbatasan, sehingga menurunkan performance tinggi dalam bekerja.
“Pesannya jelas kebangkitan, kita harus bangkit. Krisis itu seperti awan yang gelap, mungkin dia menurunkan hujan atau badai. Dan mereka yang tetap bekerja dalam situasi krisis akan mendapatkan keuntungan besar, jika krisis reda,” ujar Anis.
Karena itu, Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) 2009-2014 ini yakin elektablitas dan popularitas Gelora terus mengalami peningkatan menjelang Pemilu 2024.
Jika elektablitas Gelora sudah pada angka 1.5 persen saat ini, jelang sebelum Pemilu 2024 target elektabilitas 4 persen dan lolos Parliamentary Threshold akan tercapai. “Insya Allah Gelora siap menghadapi Pemilu,” demikian Muhammad Anis Matta. (akhir)