Kita Disadarkan COVID-19 Untuk Disiplin

  • Whatsapp

oleh : Helmy Akuntan NDeso (HAND).

Covid-19 telah mengajarkan dan menyadarkan kita tentang arti dan makna DISIPLIN yang diajarkan oleh Guru2 kita sejak duduk dibangku SD.
Ternyata maknanya bukan hanya

*1. Datang tepat waktu* saja tetapi kita disadarkan harus menghargai waktu yang sempit dan terbatas ini tak lebih dari 24 jam sehari untuk dikelola dengan baik benar dan indah tidak boleh dikorupsi sedikitpun agar dapat bermanfaat untuk diri kita sendiri keluarga dan bangsa. Kata *DISIPLIN* terdiri dari delapan huruf, angka 8 menggambarkan jalan yang berliku melingkar tak terputus mutar-mutar tidak ada ujung pangkalnya. Kita disadarkan harus selalu terkoneksi jangan sampai terputus hubungan dengan Tuhan yang maha kuasa Tuhan yang maha menyediakan waktu dan kesempatan untuk memperbaiki prilaku kita menuju kehidupan yang abadi selamanya kelak di akherat sehingga terus selalu

*2. Ingat kepada Tuhan YME* Tuhan yang telah menciptakan semua mahluknya dimuka bumi termasuk virus corona yang sangat kecil tak terlihat oleh mata dan sangat ganas menyerang kesehatan tubuh manusia siapa saja tidak memandang agamanya apa umurnya berapa, tidak mengenal pejabat atau bukan pejabat tidak mengenal sikaya atau simiskin semua bisa terpapar.
Kita disadarkan harus selalu

*3. Sabar menghadapi cobaan* dinamika kehidupan yang tidak ada hentinya datang silih berganti. Terkadang datang perasaan duka cita kesedihan yang sangat mendalam. Kadang tiba saatnya merasakan suka cita kegembiraan kedamaian dan kebahagiaan sehingga kita bisa bersyukur atas segala nikmat yang diberikanNYA. Tuhan telah menebar kesabaran di dunia sangat melimpah ada dimana mana dan boleh dikorupsi sebanyak-banyaknya karena jumlahnya tidak terbatas agar kita semakin sabar atau kaya hati.
Kita disadarkan harus selalu

*4. Ikhlas menerima kenyataan* dilarang tidak boleh keluar rumah. Stay at home dan harus jaga jarak Social Distancing dengan sesama teman bahkan dengan keluarga terdekat sekalipun supaya kita bisa merasakan lebih dekat lagi kepada Sang Maha Pencipta melalui suasana keheningan dan kesendiriannya beribadah di rumah tidak berjamaah di mesjid. Ikhlas itu kalau kita bisa membantu menolong kesusahan orang lain tanpa mengharapkan balasannya. Ikhlas itu tidak terucap tidak terdengar dan tidak terlukiskan. Ikhlas itu memang seperti surah Al-Ikhlas tidak ada kata ikhlas pada Ayatnya. Karena ikhlas hanya akan terasa di lubuk hati seseorang yang sangat memahaminya.
Kita disadarkan sebagai warga negara yang baik harus peduli dan

*5. Patuh atau taat kepada hukum* yang berlaku selama Covid-19 masih berlangsung, kalau tidak patuh pada aturan akibatnya bisa mencelakakan diri kita sendiri dan orang lain. Pakai masker jika keluar rumah dan selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir jika akan mulai beraktivitas, baik didalam rumah maupun diluar rumah.

Kita disadarkan tidak hanya kerja dan kerja melulu tetapi harus bisa memprioritaskan persoalan yang lebih penting untuk dikerjakan. Masalah ekonomi kita kesampingkan dulu masalah kesehatan kita perhatikan dengan sebaik baiknya.

*6. Laksanakan tugas dengan cerdas* bekerja dirumah sambil ngobrol berdiskusi apa saja dengan keluarga demi membangun keutuhan dan kebahagiaan berumah tangga. Untuk sementara waktu tidak perlu mudik atau pulang kampung cukup amplop dan isinya saja yang dihadirkan atau ditransfer ke kampung halaman.
Kita disadarkan untuk selalu

*7. Introspeksi diri* sebelum mengkritik orang lain. Sudah sejauh mana kita melangkah, apa-apa saja kesalahan yang pernah kita perbuat selama ini untuk kita perbaiki kedepannya. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain maupun dari negara lain dalam menanggulangi masalah Covid-19 karena sejatinya pengalaman itu tidak harus mengalami.
Kita disadarkan bahwa kesehatan itu adalah rejeki yang tak ternilai harganya dibandingkan dengan harta benda yang lain. Kehilangan harta kekayaan masih bisa dicari gantinya tetapi kehilangan nyawa tidak akan pernah ada gantinya. Maka sudah seharusnya kita menjaga kesehatan diri dengan rajin berolahraga secara teratur agar stamina badan menjadi sehat dan bugar. Selalu makan sayuran dan buah-buahan segar serta rempah-rempah hasil produksi dalam negeri yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Sehingga kita bisa tetap produktif walaupun sudah usia pensiun. Tidak mau merepotkan orang lain apalagi pada negaranya itulah sejatinya bentuk realisasi perwujudan dari

*8. Nasionalisme NKRI* dan cinta terhadap tanah air Indonesia. (HAND Ketua Umum Gerakan Nasional KRETEK…Kebangkitan Rakyat Egaliter Tumbuhkan Ekonomi Keislaman)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait