KUPANG, beritalima.com – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Neo Aston Kupang pada Minggu (7/8/2022).
Kegiatan ini mengangkat tema “ Meningkatkan pengetahuan umat Hindu khususnya di kalangan generasi muda tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di NTT”. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pembimas Hindu Kementerian Agama Wilayah NTT, Ni Wayan Sunarsih yang ditandai dengan pemukulan gong, dan dihadiri puluhan peserta dari mahasiswa maupun pelajar serta undangan lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana Wayan Dewi, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pertama tanggal 7 Agustus di Neo Aston Kupang, dan kegiatan kedua di Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada 13 Agustus 2022.
Dikatakan Wayan Dewi, kegiatan seminar sebagai wujud memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat terutama umat Hindu terkait pentingnya mengatasi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang ada di NTT.
Kegiatan ini menampilkan tiga narasumber, yakni dr. Dewa Ayu Putu Shinta Widari, Sp.KJ., MARS (Konsultan Ahli Layanan Perempuan dan Anak pada DP3A Provinsi NTT), dr. Lien Adriany, M.Kes (Ketua Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Maria Kunigunda Lopeng Nelo (Volunteer di Komunitas Women’s March Kupang).
Ketua PD KMHDI NTT I Gede Agus Parama Natha, berharap kegiatan seminar yang diikuti oleh peserta baik pelajar maupun mahasiswa sebagai kaum intelektual bisa membedakan mana penyimpangan hak gender dan mana hak untuk memperjuangkan gender. Dan bisa mengimplementasikan di masyarakat dan di lingkungan keluarganya.
Pembimas Hindu Kementerian Agama Wilayah NTT Ni Wayan Sunarsih, ketika membuka kegiatan itu menyampaikan apresiasi kepada KMHDI NTT yang menyelenggarakan seminar tentang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.
Menurutnya, KMHDI ini adalah sebagai generasi penerus, sehingga perlu diberikan pembekalan, baik melalui ilmu pengetahuan maupun aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keumatan, sehingga mereka menjadi lebih mengenal apa yang nantinya bisa dilakukan bersama-sama baik secara intern keumatan Hindu maupun melalui kegiatan lintas-lintas sektoral dalam hal ini kegiatan lintas-lintas agama.
Ia juga berharap, kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. “Dan kami dari Kementerian Agama sangat mendukung, baik itu melalui ide-ide, gagasan, dan materi-materi yang diperlukan ke depan. Dan, sudah tentunya dukungan berkaitan dengan anggaran sesuai ketersediaan dana yang diberikan oleh pemerintah. Dan kegiatan ini, topik yang diambil Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan menjadi program pemerintah yang sedang dicanangkan berkaitan dengan pengarusutamaan gender, kemudian pemberdayaan perempuan, dan juga program-program lain dalam rangka meningkatkan kesehatan, dan ilmu pengetahuan mereka”, ujarnya.
Wayan Sunarsih menambahkan, dukungan Kementerian Agama dalam bentuk sarana seperti buku-buku berkaitan materi yang akan disampaikan, kemudian melalui arahan-arahan dalam melaksanakan kegiatan seperti apa yang harus dilakukan. Kemudian untuk anggaran, tahun ini juga dukungan anggaran dari Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI.
“Jadi kami sebagai perpanjangan tangan di wilayah memiliki tugas untuk memonitor apa yang akan dibuat sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat”, tambah Ni Wayan Sunarsih. (L. Ng. Mbuhang)