ACEH, Beritalima – Gubernur Aceh, drh H Irwandi Yusuf MSc, menghimbau seluruh anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh supaya berperan aktif dalam kampanye menangkal peredaran narkoba di Aceh.
Hal tersebut disampaikan Irwandi Yusuf saat membuka secara resmi Musyawarah Daerah ke-13 Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, Sabtu 29 juli 2017 malam di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Turut hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda Aceh, Isteri Gubernur Aceh, Sekda, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin, tokoh masyarakat serta pengurus KNPI dari seluruh Aceh.
Dalam kesempatan itu Gubernur menghimbau seluruh anggota KNPI untuk pro aktif bermitra dengan pemerintah dalam menangkal peredaran narkoba karena pemerintah tidak mampu bekerja sendiri.
Gubernur mengingatkan bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa. Ia pun menyatakan setuju dengan pihak-pihak yang mendesak pemberlakuan hukuman maksimal bagi para pengedar narkoba. Menurut Irwandi, salah satu cara untuk menekan peredaran narkoba adalah memberikan hukuman maksimum, yaitu hukuman mati.
“Saya pernah berfikir untuk mengajak para ulama menerbitkan fatwa, pengedar narkoba jenis tertentu yang efeknya menimbulkan kerusakan di muka bumi diganjar dengan hukuman mati,” ujar Gubernur tegas.
Gubernur juga berpesan agar seluruh anggota KNPI mewaspadai kemajuan Teknologi informasi yang kian canggih dan membuat dunia seakan tanpa batas. Hal ini berimbas pada mudah masuknya budaya luar yang menonjolkan kebebasan.
Irwandi berpesan agar masyarakat tidak perlu takut dengan budaya yang masuk dan jangan pula terlalu fanatik dengan budaya yang telah tumbuh berkembang di Aceh.
Menurut Gubernur, hal yang harus dilakukan adalah menyaring, apakah budaya baru ini cocok dengan koridor ke-Acehan.
Selain itu, Gubernur juga mengingatkan tentang pergeseran budaya di masyarakat yang telah mempengaruhi prilaku pemuda Aceh. Gubernur mengingatkan, tradisi yang berkembang saat ini lebih menonjolkan relasi sosial ke arah gaya hidup individualistik.
Gubernur mengingatkan, bahwa fenomena ini berpotensi merusak karakter ke-Acehan yang Islami dan merubah karakter orang Indonesia secara umum terkenal memiliki solidaritas yang tinggi. Untuk mengatasi tantangan itu, dibutuhkan organisasi yang dapat mendorong peran pemuda untuk menghadapinya.
“KNPI dituntut untuk dapat memposisikan diri sebagai pendobrak tantangan itu, dan harus berdiri di barisan paling depan untuk mengawal proses pembinaan generasi muda. Melalui Musda ini, KNPI Aceh harus dapat tampil sebagai model gerakan pemuda progressif, yang siap mengawal setiap gerak pembangunan di daerah kita,” imbuh Gubernur.
Di akhir sambutannya, Irwandi juga menyampaikan dukunganya terhadap pelaksanaan Musyawarah Nasional KNPI yang akan digelar pada bulan Oktober 2018 mendatang di Banda Aceh.
“Momen Munas DPD KNPI di Banda Aceh harus dimanfaatkan. Kita harus tiru Munas di Papua yang telah memilih Muhammad Rivai Darus, selaku Putra asli Papua sebagai Ketua KNPI Pusat. Aceh harus mampu meniru ini,” kata Gubernur disambut gemuruh tepuk tangan para tamu undangan.
Gubernur turut pula mengingatkan agar KNPI mampu menjadi contoh bagi semangat berdemokrasi yang baik kepada organisasi lainnya.
“Ingat dalam setiap pemilihan pemenangnya adalah harapan rakyat. Dengan demikian, kita akan menyadari apa tujuan kita berkontestasi. Semua adalah untuk kepentingan rakyat.” jelasnya. (Aa79)