Kodim Wonosobo Jalin Silahturahmi ke Ponpes Lanjut Usia

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com | Dalam rangka membangun komunikasi dan mempererat silaturahmi dengan ulama, Danramil 01 Wonosobo melakukan silahturahmi ke Pondok Pesantren Lanjut Usia di Wonosobo yang baru saja dibuka beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut atas perintah Dandim 0707 Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE agar para Danramil jajaran Kodim melaksanakan komunikasi sosial dan silautrahmi ke para tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mengajak umatnya agar bisa menjaga stabilitas daerah.

Bacaan Lainnya

“Kami menghimbau kepada Danramil 01 Wonosobo Kapten Inf Heru Utomo untuk menindak lanjuti bersilaturahmi ke beberapa kyai seperti KH. Supomo Ibnu Sahid pengasuh Ponpes Asy Syahidiyah Mendolo, KH. Chaedar Idris Ponpes Al Mansur Kauman dan KH. M. Syafa’at pengasuh Penpes As Samsuriyah.” Jelas Fauzan Fadli Rabu (22/5).

Sementara Danramil 01 Wonosobo menyampaikan dalam membangun komunikasi dan mempererat silaturahmi dengan ulama dan tokoh yang ada di wilayah bertujuan untuk mendekatkan diri dengan para tokoh agama dan ulama.

“Terpeliharanya kondusifitas wilayah, dapat terbangun sinergitas antara aparatur pemerintahan, aparat keamanan maupun instansi terkait juga dibutuhkan peran serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda maupun komponen masyarakat lainnya yang ada di wilayah.” Ujarnya.

Dijelaskan Danramil saat berkunjung, oleh KH. Supomo Ibnu Sahid dirinya diajak berkeliling ponpes yang baru didirikan yaitu Pondok Pesantren Lansia. Syarat masuk menjadi santri adalah minimal umur 50 tahun.

“Pada tahap awal ini santri lansia tinggal di sini selama tiga minggu. Masuk pesantren harus diantar oleh keluarga dan pulang dijemput oleh keluarga. Selama di pesantren santri lansia ini tidak dipungut biaya gratis.” Lanjut Kapten Inf Heru Utomo.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kenapa santri harus diantar dan dijemput karena dengan diantar dan dijemput itu secara tidak langsung melatih kedisiplinan dan kepatuhan dalam kehidupan sehari – hari hal tersebut menunjukkan rasa tanggung jawab dan hormatnya keluarga terhadap orang tua.

Pengasuh Ponpes lansia ini mengatakan materi yang diajarkan dari pondok pesantren lansia ini berbeda dengan ponpes untuk anak – anak umumnya, materi lebih ditonjolkan pada kegiatan amaliyah,

“Jadwal kegiatan dimulai dari salat tahajut, salat subuh berjamah dilanjutkan materi salat sampai pukul 7 pagi, pukul 9.00 – 12.00 siang membahas Al Qur’an. Setelah salat Dhuhur kajian kitab Tangleh yaitu membahas fadilah fadilah bacaan dalam Al Qur’an, setelah salat Ashar kajian Hadis Arbani dan setelah salat tarawih dilanjutkan tadarusan.” Jelasnya.

“Karena masih awal dan masyarakat belum banyak yang tahu maka jumlah santri lansia baru 20 orang. Kegiatan ini direncanakan dalam 1 tahun 3 kali disetiap bulan puasa, Muharam dan Robiul Awal. Ini dilaksanakan tidak lama karena mereka mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga.” Pungkas KH Supomo Ibnu Sahid. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *