SURABAYA, Beritalima.com|
Untuk mendorong partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu 2024, Dinas Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Stikosa AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya) dan Radio Gen FM Surabaya, menyelenggarakan sosialisasi Literasi Demokrasi Digital bagi Pemilih Pemula sebagai Generasi Muda Masa Depan Bangsa, di ruang Multi Media lantai 2 kampus Stikosa AWS, Rabu (31/1/2024).
Acara ini menghadirkan narasumber Jokhanan Kristiyono, Ketua Stikosa AWS dan Nurul Amalia Sari, Divisi Datin KPU (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Jatim. Dari target 100 peserta, ternyata yang hadir lebih dari 200 peserta Gen Z.
Dalam pidato sambutannya, Kabid Komunikasi Publik Dinas Kominfo Jatim, Azhari, berpesan agar
pemilih pemula berpartisipasi aktif menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya di TPS (Tempat Pemungutan Suara) dan tidak melakukan golput.
Menurut Azhari, para pemilih pemula yang mayoritas pengguna gagdet mengunakan saluran internet rata-rata 8 jam per hari. Oleh karena itu Azhari menekankan perlunya melakukan cek & ricek kevalidan informasi secara benar dari sumber terpercaya.
Dalam penyampaian materinya,
Jokhanan Kristiyono mengingatkan agar berhati-hati dengan informasi hoaks dan mengajak para pemilih pemula untuk memahami berbagai informasi pesan secara benar sebagai pendidikan politik yang sangat penting dalam Pemilu 2024.
“Saya ingatkan hati-hati informasi hoaks ya. Disini bukan hanya soal memilih Paslon Capres Cawapres dan para Legislatif, tapi memahami proses demokrasi dalam pemilu sangat penting bagi pemilih pemula. Sikap acuh tak acuh harus kita hindari, karena kalian pemilih pemula dari gen Z yang akan menentukan nasib bangsa kita ke depan dari pilihan kalian,” ujar Jokhanan.
Menurut Jokhanan, salah satu problem yang sering dihadapi oleh pemilih pemula di Pemilu adalah kurangnya pemahaman tentang proses pemilihan dan kurangnya informasi yang akurat tentang calon serta platform politik yang mereka dukung.
Jokhanan menekankan pentingnya pendidikan politik bagi Gen Z antara lain untuk mengembangkan kesadaran politik, membangun pemahaman tentang isu-isu politik, mengajarkan proses demokrasi secara baik, mendorong keterlibatan aktif pemilih pemula, dan melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Pendidikan politik merupakan pondasi yang kuat bagi pelaksanaan demokrasi dan pemerintahan yang berkelanjutan.
“Karena tidak ada kekuatan yang lebih besar dari pada kebijakan yang didasarkan pada pengetahuan, pemahaman dan partisipasi aktif. Pendidikan politik adalah kunci untuk membuka pintu menuju masa depan kita yang lebih baik, lebih adil dan lebih beradab,” pungkas Jokhanan.
Sedangkan narasumber Nurul Amalia menekankan pada pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.
Ia mengajak para peserta Gen Z untuk lebih memahami secara benar bagaimana tata cara dan proses mekanisme menggunakan hak suara pemilih pemula dengan benar, dan bagaimana mengetahui tata cara pindah pemilih TPS.
Untuk memudahkan informasi tentang DPT maupun yang ingin pindah pemilih, dianjurkan senantiasa melakukan pengecekan di cekdptonline.KPU.go.id melalui gadget pemilih, yang tenggat waktunya telah ditentukan oleh KPU.
Jika ingin pindah pemilih atau pindah DPT terutama bagi pemilih dari Gen Z yang terlambat mengurusnya, Nurul mengimbau untuk tidak panik dan menyia-nyiakan hak pilihnya. Yakni pemilih dapat mendatangi langsung ke TPS terdekat alamat rumahnya masing-masing dengan membawa identitas diri e-KTP (Kartu Tanda Penduduk elektronik) atau KTP Digital.
“Untuk pindah pemilih dapat dilayani setelah semua pemilih yang terdaftar DPT di TPS mencoblos. Biasanya diatas jam 12.00 siang dan waktu yang diberikan untuk yang pindah pemilih mencoblos lebih kurang satu jam,” imbuh Nurul.
Dari data KPU Jatim, DPT di Jatim sebanyak 31.402.838 pemilih, dengan perincian : 50,66 persen atau 15.907.282 terdiri dari pemilih perempuan dan 49,34 persen atau 15.495.556 terdiri dari pemilih laki-laki.
Berdasarkan kategori usia, 20 persen atau sebanyak 6.386.684 pemilih Gen Z yang berusia 17- 27 tahun, 31 persen atau 9.615.106 pemilih generasi Millenial dengan usia 28-43 tahun, 30 persen atau 9.310.933 pemilih dari generasi X dengan usia 44-59 tahun, dan 17 persen atau 5.344.220 pemilih generasi baby boomer dengan usia 60-78 tahun, serta 2 persen atau 745.895 pemilih pre boomer dengan usia lebih dari usia 79 tahun.
Sosialisasi literasi digital pemilih pemula Pemilu 2024 di Stikosa AWS ini, merupakan sosialisasi perdana dari Dinas Kominfo Jatim yang dihadiri perwakilan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) berbagai PTN dan PTS se- Surabaya, dan Pelajar SMA maupun SMK yang telah berusia 17 tahun.(Yul)