Komisi IX Akan Panggil Menkes untul Jelaskan Hepatitis Akut

  • Whatsapp

Jakarta — KomisI IX DPR akan panggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan pihak terkait untuk menjelaskan penyakit Hepatitis Akut yang kini sedang menjangkiti penduduk di bebeapa negara termasuk Indonesia.

”Kita akan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan dan pihak terkait minggu depan. Kami akan minta penjelasan dari sumber yabg otoritatif soal Hepatitis Akut ini, ”kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena dalam Dialektika Demokrasi yang diadakan dI Media Center DPR, Kamis (19/5/2022).

Hadir sebagai nasumber lain anggota Komisi IX dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmat Handoyo dan Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.

Menurut politisi Golkar ini, Hepatitis Akut ini masih misterius apa penyebabnya. Bahkan WHO sendiri belum memberi penjelasan yang detail. Kendati begitu Indonesia harus waspada.

”Kita harus memahami penyakit ini. Kita semua mendorong energi kita, pikiran kita, biaya kita, perhatian kita pada aspek pencegahan dulu,”kata Melkiades.

Menurut Melkiades, adagium kesehatan selalu dimanapun jenis penyakitnya, apapun jenis penyakitnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Sekarang aspek pencegahannya yang sama sama dilakukan.

”Ini membutuhkan kerjasama kita semua dan teman media untum menyampaikan bagaimana pencegahan melalui perilaku hidup bersih dan sehat yang dulu di zaman covid sudah kita lakukan dan sekarang kita tinggal perbuat lagi di era atau di masa hepatitis akut ini,”jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Rahmad Handoyo. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, perlunya edukasi, sosialisasi dan yang paling penting Kementerian Kesehatan mengupdate situasi dan kondiai yang menyangkut masalah Hepatitis Akut ini.

Yang tidak kalah pentingnya, menurut Rahmad, bagaimana menyikapi ini salah satunya harus tahu, apa itu gejala dan tanda-tandanya. Pemerintah sudah tepat, sudah di umumkan ke media sosial, melalui media, apa itu tanda-tandanya.

Menurutnya, kalau sudah mengetahui gejala-gejalanya khususnya anak dibawah 27 tahun maka jangan sampai telat untuk dibawa ke dokter. Jangan sampai mengalami kondisi perburukan baru dibawa ke dokter.

Sementara Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan kasus yang terjadi di Indonesia. Hasilnya penyakit ini bukan dari kepatitis A sampai E ataupun penyebab bakteri ataupun penyebab lainnya seperti misalnya tipus, demam berdarah ataupun penyakit yang menimbulkan kearah kuning.

WHO sendiri, menuruT Siti Nadia, belum mendefiniskan penyakit ini. Karena belum ketemu jenis penyebabnya, masih banyak sekali asumsi-asumsi. ada yang mengatakan ini adalah disebabkan oleh mutasi virus hepatitis, tapi belum tahu dia hepatitis jenis yang mana.

Namun begitu Siti Nadia tidak yakin kalau Hepatitis Akut ini akan jadi pandemi seperti Covid 19.

”Kalau melihat kasus yang terjadi di Amerika Serikat (5 kasus) dan Palestina (satu kasus) dan melihat perkembangan percepatan di dunia,
rasanya kecil sekali. karena kondisinya tidak akan mengancam begitu banyak dan menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu,”katanya. (ar)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait