BONDOWOSO, beritalima.com – Semangat para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Ampelan Bersaudara (AB) mulai menunjukkan sikap terhadap semua program yang dikucurkan pemerintah, kali Komunitas AB yang baru dibentuk sekitar 1 tahunan ini mulai menyoroti program yang turun ke desa namun tidak tepat sasaran.
Baru-baru ini Komunitas AB yang digaungkan oleh Misbahul Munir, pemuda asal Desa Ampelan kecamatan wringin ini mulai menyoroti terkait program pemerintah pembangunan Pembangkit Listrik Tanaga Surya (PLTS) yang ada di Dusun Bendusah desa Ampelan.
Menurut Munir sapaan akrabnya, Program tersebut tidak sesuai dengan perencanaan, sehingga disaat program tersebut turun masyarakat tidak mampu melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan saat menerima Program PLTS tersebut karena yang ditunjuk tidak memiliki keahlian di bidangnya.
“Program PLTS ini nominalnya berkisar ratusan juta rupiah, karena peruntukannya PLTS ini untuk menyuplai penerangan Listrik 1 kampung yang ada di daerah itu, namun pada kenyataannya dilapangan hanya bisa menerangi 2 keluarga saja,” ungkapnya dengan nada geram.
Lebih lanjut menurut Pemuda jebolan Aktivis GMNI ini, kekurangan pengetahuan masyarakat terhadap PLTS ini yang menyebabkan program tersebut jadi terbengkalai, sehingga masyarakat tidak mampu melakukan perawatan sebagaimana mestinya.
“Buktinya sangat jelas, tidak adanya perawatan terhadap Program PLTS tersebut, sehingga program ini tidak bisa digunakan secara maksimal, kami berharap kepada pemerintah untuk terus mengkaji terlebih dahulu saat menurunkan Program ke desa,” imbuhnya.
Lebih jauh Munir mengatakan bahwa, mencerdaskan kehidupan masyarakat bersifat sangat urgen agar anggaran besar yang dikeluarkan pemerintah tidak menguap begitu saja dan hanya melahirkan infrastruktur yang terbengkalai.
“Membangun jembatan penting, membangun jalan penting, akan tetapi, jauh lebih penting membangun karakter bangsa,” ujarnya menutup pembicaraan hangat kepada wartawan Beritalima.com.(*/Rois)