Bengkulu, beritalima.com – Dalam keterangan pers nya di Dinas BPBD Provinsi, Minggu (28/4/2019), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan dari hasil pemantauan lapangan dan laporan semua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten dan Kota, serta termasuk juga hasil kajian tim reaksi cepat penanganan penanggulangan bencana alam yang hampir terjadi merata di seluruh wilayah Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Bengkulu, untuk korban jiwa terdata sudah sebanyak 10 orang, 8 orang dinyatakan hilang, 2 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.
Selain itu, untuk jumlah pengungsi memasuki hari kedua bencana banjir dan longsor, terdata mencapai 12 ribu orang dan 13 ribu jiwa yang terkena dampak bencana.
Sedangkan dari sisi sosial ekonomi masyarakat, jumlah ternak yang mati, sapi sebanyak 106 ekor, kambing atau domba 21 ekor dan kerbau sebanyak 4 ekor.
“Untuk kerusakan infrastruktur sangat masih terjadi dalam wilayah Bengkulu, termasuk di wilayah jalan nasional dan provinsi di kawasan jalur lintas barat Sumatera, dan juga pemukiman masyarakat, dilaporkan jumlah rumah yang mengalami rusak berat 184 unit, fasilitas pendidikan 4 unit, jalan dan jembatan, gorong-gorong di 15 titik tersebar dalam wilayah Provinsi Bengkulu,” ungkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Minggu, (28/4/2019).
Menurut Gubernur, dampak dari bencana alam banjir dan longsor yang merata terjadi dalam wilayah Provinsi Bengkulu ini, menyebabkan hampir keseluruhan infrastruktur mengalami kerusakan, dan ditarsir kerugian yang dialami mencapai ratusan milyar rupiah.
“Dengan kejadian bencana ini, sebagai bahan evaluasi sekaligus menyusun tindak lanjut penanganan masa panik, dan persiapan kita dalam upaya rehabilitasi pasca dua hari bencana. Apalagi Pemprov bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota serta pihak terkait, kita sudah mendirikan pos pengungsian, termasuk untuk tanggap darurat berupa penyediaan pangan dalam bentuk dapur umum di beberapa titik,” jelasnya.
Meskipun demikian, Gubernur atas nama Kepala Daerah juga telah menghimbau seluruh elemen masyarakat baik itu instansi pemerintah vertikal, swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk ikut bersama-sama berkontribusi dalam bentuk memberikan bantuan terutama masa panik dan pasca bencana.
“Kita akui masyarakat yang masih banyak terisolasi membutuhkan bahan pangan, karena rumah mereka tidak bisa difungsikan. Begitu juga yang dibutuhkan di bidang kesehatan berupa obat-obatan termasuk, selimut. Mari kita bersama-sama berpartisipasi untuk berkontribusi penangangan bencana di Bengkulu ini,” ujarnya.
Beliau juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten dan Kota, agar mengusulkan peningkatan status, siaga darurat atau tanggap darurat dari dampak bencana alam. Kemudian juga melakukan evaluasi terhadap kebutuhan bahan pokok masyarakat setempat dan langsung mendistribusikan ke korban bencana.
“Kita juga minta kepada pihak PLN agar jaringan listrik dapat berfungsi dengan kondisi aman pada titik-titik bencana, agar aktifitas pengungsi korban banjir dan longsor bisa tetap berjalan sebagai mana yang diharapkan. Termasuk juga kepada pihak Pertamina soal kesiapan stok BBM,” pungkas Gubernur. (Red)