SURABAYA, beritalima.com – Genderang Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur untuk memilih Ketua Umum dan Kepengurusan Periode 2016-2021 bakal berlangsung 19 November 2016 di Gedung Graha PWI Jatim Jl Taman Apsari 15-17 Surabaya.
Adapun agenda kegiatan konferensi diawali dari pendaftaran calon ketua yang dibuka 7-12 November 2016 dan verifikasi pendaftaran calon ketua dilakukan 14-16 November 2016. “Bagi siapa saja yang ingin mencalonkan diri sebagai ketua PWI Jatim bisa mendaftarkan diri ke Sekretariat Panitia Pendaftaran di Kantor PWI Jatim. Tentang syarat-syarat lebih lengkapnya bisa dilihat di Sekretariat PWI Jatim,” ujar Machmud Suhermono, Ketua Panitia Konferensi PWI Jatim 2016, Senin (24/10).
Konferensi PWI Jatim, pada periode ini akan diikuti sekitar 200 anggota yang memenuhi syarat sebagai pemilih, yaitu anggota biasa dan utama, sementara anggota muda juga diperbolehkan hadir sebagai peninjau dan untuk melihat preoses demokrasi yang terjadi. “Selama periode saya, cukup lumayan perkembangan anggota yang masuk, termasuk pembukaan cabang-cabang baru dan pengaktifan kembali cabang-cabang di kabupaten/kota yang mati suri,” ujar Ahmad Munir, Ketua PWI Jatim.
Munir berharap, kepengurusan mendatang bisa mengembangkan PWI Kabupaten/Kota yang tinggal beberapa saja, antara lain Kabupaten/Kota Madiun dan jumlah anggota sehingga keberadaan wartawan di Jawa Timur benar-benar mempunyai kompetensi dan kredibilitas yang teruji. “Selama kepengurusan periode 2011-2016, kami sudah menggelar Uji Kompetensi Wartwan (UKW) sebanyak 15 kali, dimana setiap angkatan terdiri dari 60 wartawan. Jadi total sudah menghasilkan sekitar 900 wartawan bersertifikat Dewan Pers,” tegasnya.
Selama PWI Jatim dibawah pimpinan Ahmad Munir, selain menghasilkan produk wartawan bersertifikat Dewan Pers, membuka cabang-cabang PWI Kabupaten/Kota, juga berhasil melakukan renovasi Gedung PWI Jatim yang tidak tersentuh selama puluhan tahun.
Tentang calon-calon ketua PWI Jatim, selama ini masih belum ada yang berani memunculkan diri mengingat prestasi Ahmad Munir yang cukup mengesankan. Namun kondisi itu bisa saja terjadi karena era demokrasi dan teori-teori dan strategi era milenium ini, bukan tidak mungkin akan muncul calon-calon menjelang pendaftaran. Salah satunya, Teori Kapal Selam yang dimunculkan Eko Pamuji, Pimpinan Perusahaan Harian Duta Masyarakat, yang menyebutkan konferensi kali ini lebih adem tetapi hangat. “Ini teori politik baru dalam sebuah konferensi, mereka akan muncul dengan melihat situasi dahulu,” terang alumnus Unesa Surabaya itu. (*)