SURABAYA, BeritaLima – Menjelang pemilihan ketua ISNU Jawa Timur, kandidat yang muncul dan menguat yaitu Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MA. Dr. Zainul Hamdi, Firmansyah Ali, dr. Hamid Nawawi dan dr. Ivan.
Dari beberapa nama yang menjadi kasak kusuk di arena Konferwilub, nampaknya Prof. Dr. Mas’ud Said tidak terbendung.
Dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya, sekitar 27 Cabang sudah berada didalam gerbong Mas’ud Said.
“Sebenarnya sudah 30 Cabang, tapi yang 3 Cabang baru datang pagi ini, maka insyaallah sudah bisa aklamasi” ujar sumber tersebut, seraya mewanti wanti agar namanya tidak disebutkan.
Sedangkan berdasarkan pengamatan BeritaLima.com kuda hitam yg tdk diperhitungkan sebelumnya yaitu dr. Hamid Nawawi, SPA. Juga dikabarkan telah mengantongi 5 Cabang, sedangkan Firmansyah Ali 4 Cabang, dr. Ivan 2 Cabang.
Saat ini acara sedang memasuki ishoma, dan selanjutnya akan memasuki persidangan dengan agenda tata tertib pemilihan calon ketua.
Menurut Prof. Dr. Ridwan Nasir, bila memang sudah disepakati mayoritas Pengurus Cabang, lebih bagus dg cara aklamasi namun dg harapan agar nanti yg tidak terpilih mau legowo dan yg menang bisa mengakomodir yg kalah dg istilah “Menang tanpo ngasorake” yakni menang tanpa merendahkan yg kalah.
Dihubungi terpisah Menurut Pakar Politik Universitas Brawijaya Malang, Dr. Fauzie Said, MA. Sepanjang tidak menabrak AD/ART serta semua bisa sepakat aklamasi ya sangat bagus, karena tidak ada yg dipermalukan. Berarti musyawarah mufakat. Tetap masih dalam koridor demokrasi. Sebab kekalahan lewat voting, bila tidak siap, maka akan “menyakitkan” dan malu dgn kekalahan tersebut. Pemilihan secara Demokratis lewat voting itu membutuhkan kesiapan diri & kedewasaan. Kalau tidak siap, akan berbuntut “panjang”. Karena kekalahan itu menyakitkan & memalukan, berlanjut tidak legowo.
Dari sini kemudian timbul konflik berkepanjangan. Singkat kata, voting itu harus siap kalah dan siap menang secara lahir batin, bukan hanya slogan saja. Pungkas Fauzi.
Ditemui disela sela acara konferwilub, Ketua Cabang ISNU Kota Blitar, Dr. Dian Fericha, SH. MH. berharap acara pemilihan berlangsung singkat dan aklamasi saja, ujarnya dengan nada lirih tanpa menyebut kandidat dukungannya. (ass)