Konflik Iran-Israel Bukti Perang Masa Depan

  • Whatsapp
Foto: Istimewa

Jakarta, beritalimacom| konflik senjata antara Iran vs Israel, berlangsung tak lebih dari seminggu sejak 13 April 2024, sebagai gambaran tentang cara perang masa depan. Ini diungkapkan wartawan senior Nasir Tamara, dalam diskusi pada Perkumpulan Penulis Satupena bertema Melihat Lebih dekat konflik Iran-Israel (25/4).

Nasir Tamara yang juga salah satu wartawan Indonesia yang ikut dalam pesawat saat Ayatullah Khomeini kembali ke Iran dari Prancis (1979) menyatakan, perang Iran vs Israel baru-baru ini merupakan “perang udara,” di mana kedua pihak terutama memakai rudal dan drone dikendalikan dari jarak jauh.

Bacaan Lainnya

“Dominasi penggunaan rudal dan drone itu tampaknya akan menjadi ciri perang masa depan,” lanjut Nasir.

“Jarak geografis antara Iran dan Israel memang cukup jauh dan keduanya tidak memiliki perbatasan darat bersama,” ujar penulis buku Revolusi Iran ini.

Nasir mengungkapkan, ada hubungan yang kompleks antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat. Dulu, ketika Iran masih berbentuk monarki dan dipimpin oleh Shah Iran, hubungan ketiganya sangat dekat.

“Di Iran juga ada komunitas Yahudi yang hidup aman, karena di Iran itu ada toleransi beragama yang tinggi,” papar Nasir.

“Tetapi rezim Shah Iran adalah pelanggar HAM. Saat itu ada lembaga intelijen SAVAK yang menindas rakyat. SAVAK bisa menangkap oposisi atau mahasiswa tanpa proses pengadilan. Rakyat Iran akhirnya memberontak,” bahas Nasir.

Nasir menjelaskan, rezim monarki Shah Iran yang didukung AS akhirnya runtuh. Ia diganti dengan Republik Islam Iran dengan pemimpin spiritualnya Ayatullah Khomeini, yang pulang dari pengasingannya di Paris. Hubunan Iran, Israel, dan AS lalu rusak.

Menurut Nasir, serangan balasan Iran yang berani ke wilayah Israel pada 13 April lalu menunjukkan suatu hal baru, karena Israel diketahui memiliki senjata nuklir.

“Awalnya ada anggapan bahwa tidak ada negara yang berani menyerang ke wilayah negara lain yang memiliki senjata nuklir, seperti Israel,” jelas Nasir.

“Tetapi terbukti Iran berani melanggar anggapan itu lewat serangan rudal dan dronenya ke wilayah Israel,” tegasnya.

Jurnalis: Abriyanto

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait