JAKARTA, beritalima.com – Pembukaan Kongres Nasional I Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang berlangsung, Sabtu (12/11) di Ballroom Hotel Kartrika Chandra Jakarta. Dihadiri kurang lebih sekitar 2000 peserta, baik yang sudah ada di dalam maupun yang tidak bisa masuk ke ruangan, karena di dalam ruang terjadi over kapasitas.
Selain peserta yang hadir, nampak pula tokoh nasional Fahri Hamzah, Deklarator pendiri KAMMI yang duduk sebagai Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKS, Ia pernah menjabat Ketua KAMMI pertama dan menjadi tokoh sentral sepanjang aksi-aksi demontrasi mahasiswa tahun 1998. Selain Fahri, Ketua DPR RI Ade Komarudin tidak ketinggalan hadir, dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, serta Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.
Kini Alumni melakukan Kongres Nasional KAMMI pertama yang telah dibuka oleh Wakil Presiden RI Yusuf Kalla. Pada kesempatan itu, JK memberikan Pidato Kebangsaan dengan judul ‘Gerakan Islam dan Cita – Cita Kepahlawanan Indonesia’. Namun menurut Panitia Bidang Humas Bambang Prayitno menyatakan bahwa tema yang berkaitan dengan beberapa hal menyangkut sosok JK.
“Pertama, JK merupakan aktivis Islam hampir sepanjang hidupnya. Kedua, JK sebagai pucuk pimpinan negeri ini sedang ditunggu komitmen keberpihakan pada berbagai masalah umat Islam. Ketiga, tema yang disampaikan JK merupakan momentum perenungan kaum muda pergerakan Islam pada peringatan Hari Pahlawan. Keempat, terma tentang kepahlawanan dan gerakan Islam, sesungguhnya tema dasar dari seluruh aktivitas kita di dunia pergerakan,” tandas Bambang Prayitrno.
Lebih lanjut dikatakan Wakil Presiden pada sambutannya sebelum membuka Kongres Nasional KA KAMMI, Sabtu (12/11/2016) di Hotel Kartika Chandra , JK menyatakan bahwa alumni KA KAMMI sebagai siklus kebaikan, yang harus dibalas dengan kebaikan. Dalam kesempatan itu hadir ribuan aktivis KAMMI dan alumni KAMMI dari berbagai daerah di Indonesia.
“Pertemuan alumni punya banyak warna. Lama berpisah bertemu bertukar pikiran, mebahas masalah-masalah hari ini, keilmiahan, karena alumni ngga lepas pembicaraan intelektual, mencari inovasi teknologi, sosial keagamaan. Selain itu juga punya langkah-langkah yang baik yang baik,” kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.
Lebih jauh dikatakan deklarator KAMMI 1998, Fahri Hamzah mengajak seluruh kekuatan bangsa untuk mengkonsolidasikan kekuatan. Fahri pun melihat bangsa ini akan mengalami gelombang, berupa timeline 20 tahunan bangsa Indonesia. Dimana sejarah bangsa Indonesia, mengalami ledakan peristiwa setiap 20 tahun.
“Nabi juga mengatakan bahwa pembaharuan dalam agama juga lahir setiap 100 tahun, dan timeline sejarah bangsa kita muncul setiap 20 tahun,” katanya lagi.
Di tahun 2016 ini, menurut prediksinya seperti ada pemanasan menuju titik puncak perubahan. “Sebagai sebuah pendapat dan gambaran. Tapi jangan dianggap sebagai provokasi dan makar. Tetapi sebagai bagian timeline, bisa kita teliti secara ilmiah,” sambung Fahri.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, menyatakan bahwa ada benturan peradaban, antara materialisme, konfusiusme dan bangsa Timur sebagai medan benturan. Dalam kompetisi ekonomi, China hari ini menguasai ekonomi di dunia.
“Oleh karena itu, fenomena harus mampu kelola dengan baik. Hari ini, Alumni KAMMI bekerja di banyak tempat. Ada di Gerindra, Golkar, PKB, PDIP, ada yang bekerja menjadi sebagai aktivis sosial. Saatnya kekuatan kita menjawab tantangan besar Indonesia. Bagaimana melihat bangsa kita dan ummat kita kedepan,” ajaknya. (dedy mulyadi)