ACEH,Beritalima-Sesepuh Kehutanan indonesia Agus setyarso meyakini dengan tekad kuat dan kerja nyata berkesinambungan, pemerintahan ‘hijau’ secara utuh akan hadir di Aceh mengingat tidak ada satu pihak pun yang menolak Konsep Green di Aceh.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka secara resmi “Duek Pakat Raya I” atau Kongres I- Partai Atjeh Hijau (PAH) di aula hotel lading, banda aceh, sabtu sampai senin dari 20-22,mei-2017. turut hadir di sana sejumlah Pimpinan parpol di Aceh seperti Demokrat, Perindo, PSI, GRAM, partai hijau indonesia, dan partai hijau jepang.
“Saya yakin dengan kehadiran pah dan komitmen dari semua pihak terkait, Aceh Will Go Green. namun saya mencermati hingga kini masih terjadi gap antara suara-suara politik dan realita di tengah-tengah masyarakat, dan pah harus menghilangkan gap ini. jika tidak maka kita akan digilas oleh ekonomi kapitalistik,” katanya.
Guru besar fakultas kehutanan ugm ini juga mempertanyakan dari mana asalnya perkebunan sawit yang dibuka secara besar-besaran di aceh, dan ironisnya lagi mayarakat hanya menjadi buruh tani. “harusnya menjadi manager di tanahnya sendiri, dan itu adalah syariat islam. jika syariat islam diterapkan secara kaffah, konsep aceh hijau pasti bisa dijalankan.”
menurutnya, pemerintahan menurut syariat islam adalah yang paling benar di muka bumi Syariat islam tidak bisa dikalahkan oleh kapitalis, karena syariat islam memastikan kesetaraan, pemerataan, dan keadilan. dan itu berlaku mulai dari tingkatan keluarga, mukim, pemerintahan lokal, hingganegara.”
“Termasuk dalam pengelolaan lingkungan, sumber daya alam, dan manusianya. jika dunia kapitalistik hanya melihat manfaat untuk lima tahun saja, maka syariat islam untuk dunia dan akhirat -artinya sampai dengan kiamat,” sambung sekretaris setnas kph kementerian lingkungan hidup dan kehutanan ri ini.
Ia juga mengajak segenap elemen rakyat aceh untuk menunjukkan mou helsinki sebagai tonggak dimulainya era baru, karena sejatinya ‘perang’ baru telah dimulai. “kekuatan pah sesuatu yang belum banyak diambil oleh parpol lain yakni pemberdayaan ekonomi berbasis hijau ke rumah-rumah masyarakat, dan tingkat mukim. bukannya dengan menambah dana desa. jepang bisa menjadi satu contoh kebangkitan karena masyarakatnya cerdas.”
“Pesan saya pada partai atjeh hijau, taruh ‘warna hijau’ anda di mukim dan rumah-rumah warga. bukan dalam artian memasang bendera, tapi pemberdayaan ekonomi bersyariat islam. artinya, aktivis pah yang mayoritas pemuda ini harus hidup bersama-sama masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kehidupan yang cerdas.”
“Kecil tak masalah asal powerfull. tampilkan anda istimewa, dari aceh untuk indonesia, asia pasifik, dan dunia. jadilah kekuatan yang tak terbendung oleh siapaun karena gerakan politik hijau yang anda usung sumbernya dari syariat islam,” Pungkasnya,’’(Aa79)