SURABAYA, beritalima.com | Dr. Drs. H. Agus Dono Wibawanto MHum dikenal memiliki kepedulian pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ini bukan hanya ketika dia jadi anggota DPRD Provinsi Jatim, tapi sejak sebelum itu.
Berawal ketika masih kuliah di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, di lingkungan mahasiswa, Agus Dono dikenal sebagai pemerhati ekonomi rakyat kecil. Selain itu, dia pun diketahui suka membantu. Siapapun yang membutuhkan bantuannya, seketika itu GusDon – panggilan akrabnya – mengulurkan tangan.
Kepeduliannya terhadap pelaku UMKM diketahui utamanya oleh UMKM Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu, yang akhirnya mengantar politisi Partai Demokrat ini menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.
Tidak hanya 1 atau 2 periode, saat ini merupakan periode ke-3 GusDon menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim. Dia selalu mendapat simpati masyarakat Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu atas upayanya memajukan koperasi dan UMKM daerah tersebut.
Selain perhatian masyarakat, GusDon pun belum lama ini mendapat penghargaan sebagai tokoh penggerak koperasi dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), karena dinilai sebagai sosok yang konsisten membangkitkan UMKM untuk berkoperasi. Saat ini GusDon sudah memfasilitasi pembentukan sejumlah koperasi dengan anggota lebih dari 400 UMKM.
“Sebenarnya sedikitpun saya tidak menyangka akan memperoleh penghargaan sebagai tokoh penggerak koperasi. Karena, apa yang saya lakukan itu mengalir begitu saja, tidak terbersit sedikit pun menginginkan penghargaan,” ucapnya saat hendak mengajar di UWKS, Rabu (22/11/2023).
“Saya sudah cukup bahagia kalau apa yang saya lakukan bermanfaat bagi orang lain, terlebih jika banyak orang bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka,” tambah anggota Komisi B DPRD Provinsi Jatim yang juga sebagai Dosen UWKS ini.
GusDon menuturkan, sebenarnya soal membantu UMKM itu sudah dia lakukan sejak dekat dengan Soekarwo yang dianggap sangat konsen untuk membesarkan koperasi sebagai Soko Guru perekonomian Indonesia.
“Pada waktu itu kita membentuk koperasi wanita (Kopwan), yang mana Pemprov memberikan modal kerja sebesar Rp 25 juta per koperasi per kelurahan se Jawa Timur. Alhamdulillah sampai saat ini bisa berkembang pesat. Jadi karena proses itulah koperasi binaan Pemprov Jatim mulai berkibar,” paparnya.
Dinilai sukses selama tiga periode dalam
mendedikasikan diri untuk masyarakat Malang Raya, pada Pileg 2024 GusFon mendapat mandat Partai Demokrat untuk menjadi Caleg DPR RI No. 2 Dapil Malang Raya.
Dia bersyukur, naiknya dia sebagai Caleg DPR RI ini dirasa tetap direspon positif konstituennya yang tersebar di Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Jejak pengabdiannya selama di DPRD Jatim sepertinya terekam kuat dalam benak dan hati masyarakat. Program dan regulasi berupa Peraturan Daerah yang dibuat bersama Eksekutif berpihak pada rakyat.
GusDon menyatakan, jika kedepan dirinya terpilih sebagai anggota DPR RI, dia pun tetap akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat utamanya melalui koperasi UMKM. “Menurut saya UMKM dan koperasi bagian daribsolusi. UMKM harus menyadari bahwa soko guru perekonomian adalah koperasi,” tuturnya.
Dia menegaskan, koperasi saat ini masih belum memberikan ruang yang cukup besar terutama di sektor permodalan. Pemerintah lebih banyak fokus pada konglomerasi. Di samping itu, program pemerintah lebih banyak ke infrastruktur.
Pemerintah memang belum merasa happy bersama koperasi. Sebab koperasi dinilai belum memberikan kontribusi terbesar pembayaran pajak. Koperasi pembayar nomor 2, setelah konglomerat.
Padahal, koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat mustinya harus terus didorong oleh pemerintah. Keberpihakannya untuk tumbuh kembang seharusnya lebih konkret.
“Ini menjadi PR saya. Bila pileg besuk menang dan saya bertugas di Senayan masalah permodalan yang dihadapi UMKM dan koperasi menjadi atensi saya,” tegas GusDon.
Menurutnya, perhatian pemerintah pada koperasi belum maksimal. Indikatornya pembayar pajak terbesar di Indonesia itu pertama konglomerat, kedua BUMN, dan ketiga adalah koperasi sebagai penyumbang 58 persen APBD provinsi Jatim.
GusDon mengatakan, dana anggaran Pemerintah Daerah ke koperasi dan UMKM masih kecil, sehingga perkembangan UMKM dan koperasi belum bisa maksimal. Padahal salah satu fungsi koperasi juga mengurangi pengangguran.
“Kalau koperasi dan UMKM kita maju, bukankah pemerintah mendapatkan imbasnya sebagai negara maju. Karena negara maju itu memiliki UMKM lebih dari 35 persen,” pungkasnya. (Gan)
Teks Foto: Agus Dono Wibawanto, akrab dipanggil GusDon, naik ke Caleg DPR RI.