Konsisten Tangkal Radikal Intoleran, Bakesbangpol Sasar Lembaga Pendidikan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | “Saat ini ancaman dan tantangan negara antara lain narkotika, kemiskinan, radikalime dan terorisme. Bahkan kekerasan dan pornografi juga makin marak dan memprihatinkan. Jadi banyak tugas yang harus kita lakukan untuk menjaga NKRI dari berbagai ancaman tersebut,” ungkap Khofifah di sela sela kunjungannya ke Kuala Lumpur dalam misi dagang Jawa Timur – Malaysia Senin (19/12/2022).

Pentingnya menjaga keutuhan bangsa juga menjadi atensi utama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Disampaikan oleh Eddy Supriyanto, Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, bahwa pihaknya akan selalu mendukung program Gubernur Khofifah dalam menangkal radikalisme, salah satunya dengan menggandeng SMA SMK di Jatim.

“Radikalisme sekarang ini telah menjamur di media sosial dan wajib diwaspadai, karena kelompok radikal dan teroris menyasar anak-anak muda. Hal ini yang harus diwaspadai oleh kita semua, terutama potensi penyebaran radikalisme dalam Lembaga Pendidikan. Peran aktif guru, terutama Guru BP (Bimbingan Penyuluhan), sangat penting dalam pembentukan karakter nasionalisme siswa,” ujar Eddy di hadapan peserta Pembekalan Guru dan Pelajar Anti Radikalisme dan Teorisme pada 4/4/23.

Berlangsung di Ruang Rapat Bakorwil Malang, kegiatan bertajuk “Dinamika Perkembangan Paham Radikal Intoleran di Lingkungan Pendidikan” tersebut dihadiri perwakilan Guru BP dan siswa di wilayah Malang.

Menurut Eddy, kegiatan tersebut penting untuk memberikan wawasan politik, kebangsaan dan edukasi agar membentuk karakter siswa siswi yang anti radikalisme.

“Harapan kami, kegiatan seperti ini bukan hanya menjadi sosialisasi ancaman radikalisme, melainkan juga untuk membentuk siswa yang siap sebagai agen penangkal radikalisme serta karakter intoleran di lingkungan sekolah dan sosial mereka. Kegiatan ini salah satu bentuk nyata upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menyikapi potensi radikalisme dan intoleran,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bakesbangpol menggandeng beberapa pihak sebagai narasumber, yaitu AKP Tomi Subari, Kanit V Subdit IV Dit Intelkam Polda Jatim, Kombes Iwan Ristiyanto P.S Kasatgaswil Jatim Densus 88 AT Polri, Prof. Mairun Ahmad (Bakorwil III Malang), dan Dr. Lia Istifhama Sekretaris MUI Jatim. Sedangkan moderator adalah Dr. Ema Sumiarti, M.Si., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Malang dan Batu.

Mengambil tema “Memahami Radikalisme, Ekstremisme, Terorisme dan Strategi Pencegahannya” Tomi Subari menyampaikan strategi pemerintah dalam penanggulangan radikalisme.

“Pemerintah, dalam hal ini Polri, telah masif melakukan penegakan hukum secara adil dan tegas kepada pelaku kejahatan. Pendekatan secara lunak juga sudah dilakukan, yaitu melalui cara rehabilitasi dan deradikalisasi terhadap eks pelaku teroris, program pendidikan ulang kepada kelompok yang berpotensi menjadi teroris, mendukung pembentukan yayasan dalam rangka mewadahi para mantan napi teroris untuk kembali pada kehidupan normal, dan sebagainya.”

Sedangkan Iwan melalui tema “Mengenali Perkembangan dan Pergerakan Radikalisme Terorisme serta Penanggulangannya”, menjelaskan pentingnya sinergitas semua pihak.

“Dalam upaya pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme, penting dilakukan sinergitas semua pihak, baik pemerintah lokal, Bhabinkamtibnas, Babinda, penyuluh agama, para tokoh agama dan masyarakat, serta stakeholder. Sinergitas ini sekaligus menjadi bagian menciptakan rasa tanggap masyarakat atau deteksi dini atas potensi ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.”

Mairun dari Bakorwil menyampaikan “Dinamika Perkembangan Paham Radikal Intoleran di Lingkungan Pendidikan”. “Ditarik dalam lingkungan Pendidikan, perlu diperkuat standar operasional prosedur pencegahan dengan melibatkan walimurid, guru, PGRI, dan ikatan alumni.’

Dari MUI Jatim, ning Lia mengutip statement Gubernur Khofifah tentang tiga cara berdakwah melawan paham radikal, yaitu bil hikmah (kearifan atau kebijaksanaan, bil-mauidlatil hasanah (dengan tutur kata yang baik), dan mujadalah billati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang paling indah, tepat dan akurat).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait