beritalima.com | Pada saat ini hampir seluruh negara-negara di dunia termasuk Indonesia berada pada kondisi yang sama, yaitu menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat Sampang masih minim pengetahuan tentang Covid-19, jika dibiarkan akan menyebabkan rantai penyebaran virus corona tak kunjung usai. Menanggapi hal itu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merancang sebuah inovasi.
PMM UMM Sampang membuat e-modul tanggap pandemi Covid-19. Inovasi tersebut diyakini bisa membantu mengatasi minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 dengan lebih mudah, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) di kabupaten Sampang dapat ditingkatkan.
Tim tersebut terdiri dari Angelia feby Alfirani, Cahana Rastra Cotama, Dimas Wahyu Ilmiawan, Maghfiroh. Mereka berinovasi di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) Setyo Wahyu S, SE., ME.
Keempat mahasiswa dari FIKES (Fakultas Ilmu Kesehatan) dan FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) itu mendapat inspirasi dari semakin banyaknya pasien terconfirm Covid-19 di kabupaten Sampang. Tercatat pada tanggal 6 agustus 2020 sebanyak 208 pasien terconfirm Covid-19 di kabupaten Sampang. Jumlah angka tersebut didapat dari update situasi peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur yang dirilis oleh Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur.
“kalau kita membiarkan ketidaktahuan masyarakat terkait Covid-19, akan membuat mereka kerap menyepelekan hal-hal yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain hingga bisa mengancam jiwa. Karena virus corona dapat dengan mudah menyebar melalui droplet penderita yang secara tidak sadar orang-orang disekitar pun ikut terpapar. Tidak hanya Tenaga Kesehatan (Nakes) ataupun mahasiswa jurusan kesehatan saja yang mampu melakukan kontribusi ini, tetapi orang-orang yang berwawasan luas dan berkeinginan tinggi untuk merubah keadaan menjadi lebih baik pun dapat melakukannya,” ujar Maghfiroh selaku Koordinator kelompok 11 PMM UMM Sampang setelah di wawancarai, Jum’at (07/08/2020).
Maghfiroh membeberkan, bahwa Tanggal 26 Mei 2020, Satgas COVID-19 kabupaten Sampang mengatakan bahwa jumlah ODP sebanyak 468, PDP sebanyak 17 dan Positif sebanyak 16. Penambahan pasien terconfirm Covid-19 hingga 6 Agustus 2020 lalu, disinyalir karena masyarakat Sampang yang masih tidak menganggap penting protokol yang ditetapkan pemerintah.
Dalam menghadirkan solusi untuk masalah tersebut, Tim PMM telah menggunakan cara konvensional dengan sosialisasi secara langsung pada masyarakat, tetapi hal tersebut dirasa masih belum efektif. Sehingga, maghfiroh dan kawan-kawan menginovasikan e-modul tanggap Covid-19 yang bisa diakses secara bebas di pmmummsampang.blogspot.com.
Blog ini bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya masyarakat kabupaten Sampang, tetapi seluruh masyarakat Indonesia pun juga memiliki akses untuk mendownload e-modul tersebut.
E-modul tanggap Covid-19 ini dapat dipelajari dan dipahami dengan mudah karena bisa diakses melalui handphone, komputer maupun laptop yang mayoritas masyarakat sudah memilikinya.
Tim PMM percaya bahwa salah satu kunci membangun sumber daya manusia yaitu melalui sistem pendidikan yang baik, sehingga akan terbentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. Tim juga berharap, dengan adanya e-modul tanggap Covid-19 ini dapat memotivasi masyarakat untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan ditengah pandemi covid-19. (chnrc)
Penulis: Cahana Rastra Cotama