Kopi Jadi Produk Unggulan Wonosobo, Ini Upaya yang Dilakukan

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Guna meningkatkan kualitas dan produksi
buah kopi di bawah binaan PT Indonesia Power unit pembangkit Mrica,
kelompok tani Segar dari Kelompok tani Segar desa Maron kecamatan Garung dan kelompok tani Bumi Asih desa Krinjing kecamatan Watumalang
mendapatkan pelatihan dan penyuluhan pasca panen kopi di aula PLTA di
kawasan Telaga Menjer, Selasa (29/1).

Jenderal Manager PT. Indonesia Power menuturkan bahwa ini sebagai
program CSR bidang pemberdayaan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Selain sebagai penyedia listrik secara ekonomi makro, kami berharap
keberadaan perusahaan juga akan memberi manfaat bagi masyarakat
sekitar lokasi pembangkit.” Tutur Slamet Suwardi.

Di tiap wilayah berbeda programnya, Imbuhnya, khususnya di sini salah satu kegiatannya adalah budidaya tanaman kopi. Apalagi kopi dari Wonosobo hasil panen dari binaan kami mendapatkan nilai tersendiri bagi penikmat kopi pada even – even tingkat nasional. Pastinya kedepan akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat.

“Buktinya, minggu depan ada permintaan dari Bali untuk dikirimi kopi
dari sini.” Kata Slamet.

Oleh sebab itu, pelatihan ini menitik beratkan pada pemilihan bibit
berkualitas, pengolahan dan pasca panennya.

“Ini penting sekali, bagaimana cara memanen kopi dengan cara baik
sehingga produknya menjadi unggulan. Apapun jenis buah kopi ketika
dalam memanen tidak tahu tata caranya pasti harganya rendah.” Tukas
pria ini.

Ditandaskan Kasi pemasaran, pengolahan bibit perkebunan dan hortikultura bidang pertanian dan perkebunan Dinas Pangan Pertanian
dan Perikanan kabupaten Wonosobo berharap dengan kegiatan ini para
anggota kelompok tani mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan
baru terhadap tananaman kopi.

“Harapan kami, dengan mereka dapat bersinergi bersama Indonesia Power
dan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan akan menciptakan branding
baru tanaman kopi selain yang sudah dikenal seperti kopi Bawongso.”
Harap Choirul, S.P.

Ungkapnya, target kita belum terpenuhi dalam mengembangkan lahan
khusus kopi seluas 200 hektar.

“Akan kami fasilitasi sejak dari pembibitan, produksi, pengolahan dan
pemasarannya sehingga ini akan menjadi produk unggulan Wonosobo.”
Ucapnya.

Lebih rinci dikatakan Joko Susilo, ketua pengelola kawasan Telaga
Menjer ini mengatakan pelatihan yang dilaksanakan membuat para poktan
lebih bersemangat dalam menanam kopi di bawah binaan PT. Indonesia
Power.

“Materi pelatihan yang diberikan berupa cara pengelolaan dan perawatan kopi dari pembibitan, penanaman, pemupukan, penyemprotan hingga
pemetikan. Kita juga melakukan praktek cara pengupasan kopi, perendaman, penjemuran, sangrai hingga meroasting kopi dan cara
memahami bau kopi bubuk kering maupun setelah diseduh dengan air.”
Jelas Joko Susilo.

“Setelah menguasai apa yang telah diperoleh dari pelatihan ini, kita
harapkan para barista akan memperlakukan kopi dengan sebaik-baiknya
guna memberi kepuasan ke konsumen.” Pungkas pria ramah pengelola Bukit
Cinta Telaga Menjer ini.

Tampak kegiatan ini dihadiri Kapolsek Garung, anggota koramil 04
Garung dan kepala desa Maron. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *