JAILOLO,beritalima.com– Sesuai data dari Satlantas Polres Halbar angka kecelakaan di Halmahera Barat pada tahun 2020 meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan oleh Kasatlantas Polres Halbar AKP Ridwan Usman, saat menggelar pertemuan dengan wartawan disalah satu Warkop di Hatebicara, tercatat ada 13 kasus Kecelakaan yang terjadi di 2020.
Ia juga menyebutkan di tahun 2020 dari 13 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia 13 orang, luka berat 6 orang dan luka ringan 14 orang.
Menurutnya adanya peningkatan dengan presentase 20 persen karena sebelumnya ditahun 2019 ada 11 kasus diantaranya korban meninggal dunia sebanyak 6 orang, luka berat 8 orang, dan luka ringan 11 orang.
Mantan Kasatlantas Polres Kota Tidore kepulauan ini juga mengungkapkan pada laka-lantas 2020 kemarin ada 4 tersangka diantaranya 1 tersangka sudah diserahkan ke kejaksaan dan 3 orang lainnya bakal di SP3 atau penghentian penyidikan perkara karena tersangkanya telah meninggal dunia.
“Tersangka yang meninggal dunia itu dilokasi Sasadu Lamo Desa Acango, dan di depan tempat hiburan malam Mayoma desa Hoku-Hoku, dan juga di Desa Jalan Baru, sehingga bakal dilakukan SP3 kasusnya,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan selain itu juga ada yang diselesaikan secara kekeluargaan, dan menurutnya kecelakaan banyak didominasi oleh kendaraan roda dua.
Ridwan juga menjelaskan salah satu faktor yang mengakibatkan korban meninggal dunia karena tidak menggunakan helm, sehingga terjadinya benturan keras dan mengakibatkan luka dibagian kepala.
“Dan ada juga yang sudah menggunakan helm tapi tidak kancing tali pengamanannya, sehingga walaupun seseorang menggunakan helm saat Kecelakaan helm bisa lepas dari kepala,” ujarnya.
Dan Ia juga mengaku rencananya bakal ada penertiban pekan depan dalam hal penegakan hukum akan diterapkan yaitu tilang.
“Untuk penertiban ini terutama penggunaan helm bagi pengendara roda dua,” ucapnya
Karena menurutnya salah satu ciri kemajuan daerah adalah dari kepatuhan masyarakat ketika berada diatas jalan umum itu salah satu faktor.
“Mudah-mudahan hal ini bisa terwujud walaupun tidak sampai pelanggaran tapi setidaknya kita menekan angka pelanggaran memberikan edukasi supaya bisa ada kemajuan, paling tidak menyangkut dengan helm, kelengkapan kendaraan, plat nomor, termasuk SIM dan STNK,” jelas Ridwan.
Dirinya juga menyebutkan operasi yang dilakukan beberapa waktu lalu itu sebagai upaya untuk sosialisasi dengan tindakan represif, pihaknya kedepankan upaya persuasif dan penindakan itu memang sedikit sekali.
“Hal itu dirasa cukup untuk melangkah ke penertiban dan penegakan hukum itu sudah perlu entah itu akan dimulai pekan depan dan bakal dilakukan bertahap,”tuturnya.
Pihaknya mencoba tertibkan masyarakat baik itu berkendara dengan roda dua, roda empat maupun roda enam.
“Harapan saya semoga masyarakat tertib berlalu lintas dan para orang tua harus mengawasi anaknya yang masih dibawah umur yang belum layak untuk berkendara dijalan umum,” pintanya(Ay)