MADIUN, beritalima.com- Warga Kota Madiun, Jawa Timur, yang masih dinyatakan positif Covid-19, hingga hari ini tinggal 14 orang. Mereka tujuh masih dalam perawatan, dan tujuh lainnya menjalani isolasi terpadu, Jumat 15 Oktober 2021.
Sedangkan yang dinyatakan sembuh hari ini, sebanyak dua orang. Yakni kasus nomor 7238 dan 7240, tanpa ada penambahan kasus baru.
“Dengan tambahan sembuh dua orang ini, tinggal 14 orang yang dinyatakan positif. Masing masing tujuh orang masih dalam perawatan, dan tujuh lainnya isolasi terpadu,” terang Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri, melalui Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, R. Juvita Rosa, Jumat 15 Oktober 2021, petang.
Tak heran, atas penurunan jumlah positif ini, Kota Madiun bersama 33 kota/kabupaten di Jawa Timur, masuk Level 1 asesmen situasi Covid-19 dari Kemenkes, seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Grahadi, Surabaya, Jumat 15 Oktober 2021.
“Alhamdulillah, situasi Jawa Timur semakin membaik hari ke hari. Kondisi ini harus disyukuri dengan cara tetap menjaga protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. Hanya tinggal 4 kabupaten/kota level 2, mudah-mudahan minggu depan sudah tidak ada lagi daerah yang berstatus level 2, semoga semuanya segera berada di level 1,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumát 15 Oktober 2021.
Khofifah menyebut, asesmen level dari Kementerian Kesehatan merupakan syarat awal yang mempengaruhi penilaian Level PPKM yang tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Asesmen Kemenkes tersebut, paparnya, menilai enam parameter. Yakni kasus konfirmasi, pasien yang menjalani rawat inap, angka kematian, serta jumlah testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara massif dan terukur.
Sedangkan untuk masuk dalam Level 1 PPKM yang tertuang dalam Inmendagri, lanjutnya, tidak hanya cukup memenuhi enam parameter asesmen Kemenkes. Tetapi juga harus memenuhi minimal 70 persen capaian vaksinasi dosis pertama dan minimal 60 persen vaksinasi dosis pertama pada Lansia. Selain itu, terdapat penilaian berbasis aglomerasi, dimana satu daerah level PPKM-nya akan mengikuti daerah aglomerasi lainnya dengan pencapaian kumulatif.
Khofifah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bereuforia yang bisa mengakibatkan lengah yang dapat berdampak kasus kembali naik.
Kepada pemerintah kabupaten/kota, Khofifah meminta untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan berkala guna semakin menekan angka penyebaran Covid-19. Termasuk diantaranya percepatan vaksinasi guna mencapai herd imunity. (Dibyo).
Ket. Foto: R. Juvita Rosa.