MADIUN, beritalima.com– Kinerja Walikota Madiun, H. Maidi, beserta instansi terkait di bidang kesehatan, kembali berbuah prestasi. Kali ini, dalam urusan penurunan angka stunting yang mendapatkan penghargaan dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atas pencapaian dan komitmen terhadap penurunan angka prevalensi stunting tahun 2022.
Tak hanya itu, Kota Madiun juga mendapatkan lima penghargaan lain dalam Peringatan Harganas ke-30 Provinsi Jawa Timur yang berlangsung di GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan.
Lima penghargaan itu yakni, Juara 1 PKK Sehat Lestari Berencana kategori PHBS LBS tingkat Provinsi Jatim untuk Kelurahan Manisrejo, Juara 1 Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas untuk Kampung KB Sejahtera Kelurahan Klegen, Juara 1 Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) tingkat Provinsi untuk Desi Dwi Prastiwi warga Kelurahan Kejuron, dan Juara 2 KB Lestari tingkat Provinsi untuk pasangan suami-istri Ninik Sismiati/Jariyanto. Keduanya telah menjalankan program KB selama 20 tahun.
Tak hanya itu, Kota Madiun juga masih berpeluang mendapatkan satu penghargaan lagi. Yakni, untuk Bina Keluarga Balita (BKB) tingkat Provinsi. Kelurahan Banjarejo sebagai wakil Kota Madiun sudah masuk tiga besar penilaian BKB tersebut.
‘’Alhamdulillah, kota kita mendapatkan lima penghargaan. Salah satunya penghargaan untuk bapak walikota secara pribadi atas peran dan komitmen beliau terhadap penurunan stunting di Kota Madiun. Dan kita InsyaAllah mendapatkan satu penghargaan lagi, besok (29/7). Karena sudah masih tiga besar,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani yang hadir dalam acara tersebut, Jumat 28 Juli 2023.
Denik menambahkan, penanganan stunting di Kota Madiun memang cukup baik. Angka stunting tercatat di angka 12,4 persen di 2021 dan tinggal 9,7 persen di 2022. Angka itu jauh di bawah prevalensi nasional sebesar 14 persen. Artinya, angka stunting di Kota Madiun sudah jauh di bawah target nasional.
‘’Bapak walikota memang menaruh perhatian tersendiri akan penekanan stunting di Kota Madiun. Bahkan, sampai ibu hamil pun diperhatikan kesehatan dan asupan gizinya agar anak yang dilahirkan tidak stunting,’’ jelasnya.
Upaya penekanan stunting, lanjutnya, memang menyeluruh. Petugas juga rutin melakukan pendampingan kepada ibu hamil maupun anak yang baru lahir secara door to door. Petugas mendatangi sasaran ke rumah-rumah secara berkala. Harapannya, kasus cepat ditemukan jika terjadi stunting.
‘’Selain itu tentu dengan beragam bantuan. Mulai dari makanan jadi hingga yang masih berupa bahan makanan,’’ pungkasnya. (Kmf/editor Dibyo).