SURABAYA, Beritalima.com| Kota Surabaya berhasil meraih Adipura Kencana kategori Kota Metropolitan Tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Ajang penghargaan tertinggi bagi kabupaten/kota di Indonesia pada bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut, diserahkan oleh Kementerian LHK RI di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa Adipura Kencana ini berhasil diraih berkat dukungan dan kerja keras seluruh stakeholder. Mulai dari perangkat daerah, lembaga swadaya masyarakat, institusi pendidikan, pelaku usaha serta seluruh warga Kota Surabaya.
“Alhamdulillah kita bisa meraih Adipura Kencana yang kedelapan kalinya berturut. Matur nuwun (terima kasih), ini semua berkat dukungan njenengan (anda) semuanya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (7/3/2024).
Tidak hanya Adipura Kencana, pada tahun 2023 Kota Surabaya juga menerima empat penghargaan lain di bidang lingkungan hidup. Keempat penghargaan itu adalah ProKlim (Program Iklim Kampung) 2023, Adiwiyata Mandiri Tahun 2023 dan Adiwiyata Nasional Tahun 2023 dan Green Leadership Nirwasita Tantra Tahun 2022.
“Semoga penghargaan ini memberikan semangat kepada kita dan menunjukan kepada kita, bahwa Kota Surabaya dibangun dengan rasa kekeluargaan dan kebersamaan,” ujar Wali Kota Eri.
Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional merupakan bentuk penilaian dari tingginya kesadaran lingkungan oleh seluruh siswa SD-SMP Surabaya. Sehingga tercipta Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) di lingkungan sekolah. Sebanyak 1 sekolah menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri dan 9 sekolah meraih Adiwiyata Nasional.
Selain Adiwiyata, masyarakat dan Wali Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Proklim (Program Kampung Iklim). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat yang melakukan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim di wilayahnya.
Sebanyak 1 RW di Kota Surabaya mendapatkan penghargaan Proklim Lestari dan 10 RW meraih penghargaan Proklim Utama. Sementara Wali Kota Surabaya, menerima penghargaan pembina ProKlim tingkat kabupaten/kota.
Penghargaan yang tak kalah bergengsi lain adalah Green Leadership Nirwasita Tantra. Penghargaan ini diberikan Kementerian LHK kepada kepala daerah dan pemerintah daerah atas keberhasilan dalam merumuskan serta menerapkan kebijakan sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Nirwasita Tantra Tahun 2022 yang diserahkan pada 2023 ini merupakan penghargaan yang diraih selama delapan kali berturut oleh Kota Surabaya.
Sebagai wujud syukur dan terima kasih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada seluruh stakeholder, piala Adipura Kencana itu diarak dari Jalan Ahmad Yani menuju Taman Surya Balai Kota Surabaya, Rabu (6/3/2024). Dengan mengendarai mobil jeep, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani, memimpin arak-arakan Adipura Kencana bersama sejumlah penghargaan lain di bidang lingkungan hidup.
Di sepanjang rute pawai, masyarakat bersama ratusan pelajar SMP hingga Kader Surabaya Hebat (KSH), tampak antusias menyambut beberapa penghargaan yang berhasil diraih Kota Surabaya. Bahkan, di Balai Kota Surabaya, pemkot secara khusus menggelar pesta rakyat dengan menyediakan panggung hiburan dan makanan untuk para petugas kebersihan, pelajar, KSH serta masyarakat.
“Kita bisa ditunjukkan bahwa kita sebagai manusia, punya derajat, harkat dan martabat yang sama dalam membangun kota ini. Matur nuwun (terima kasih) untuk semuanya,” tutur Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menyatakan bahwa di tahun 2024, pihaknya berkomitmen mempertahankan Adipura Kencana. Nah, untuk bisa mempertahankan penghargaan itu, maka harus ada hal baru yang dilakukan Kota Surabaya. Seperti di tahun 2023, pemkot mendirikan Bank Sampah tingkat kota dan menambah jumlah Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (reduce, reuse dan recycle).
“TPS 3R tahun ini sudah nambah, tapi tahun depan akan nambah lagi. Karena TPS 3R ini salah satu faktor yang memisahkan ketika (sampah) dari rumah menuju Bank Sampah Kota. Maka yang bisa dihancurkan di TPS 3R menjadi pupuk dan kompos kita lakukan di sana. Sisanya baru kita bawa ke Bank Sampah Kota seperti botol plastik dan lainnya,” paparnya.
Wali Kota Eri menegaskan bahwa di tahun 2024, Pemkot Surabaya akan berfokus pada pemilahan sampah di setiap lingkungan RW. Pemilahan sampah di tingkat RW ini bahkan akan dimasukkan ke dalam indikator penilaian Kampung Surabaya Hebat yang sebelumnya bernama Surabaya Smart City (SSC).
“Jadi pada waktu lomba Surabaya Smart City, maka di RW nanti yang dinilai adalah kilogramnya sampah di RW itu berapa. Apabila semakin kecil (sampah), maka dialah yang menjadi terbaik,” ungkap dia.
Di samping pemilahan sampah di tingkat RW, pada tahun 2024-2025, Pemkot Surabaya juga fokus terhadap pengelolaan kebersihan di pasar tradisional. Untuk mendukung upaya tersebut, pemkot akan menerbitkan standar pedoman kebersihan di lingkungan pasar. “Sehingga kita mensyaratkan standar bagaimana pasar itu sesuai dengan kebersihan yang kita inginkan,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto menerangkan, bahwa kebersihan dan pengelolaan sampah di pasar juga menjadi salah satu indikator penilaian Adipura Kencana. Dalam penilaian yang dilakukan Kementerian LHK, setiap pasar diminta dapat menyediakan tempat pengolahan sampah. “Seperti yang dinilai kemarin itu di Pasar Pucang, Pasar Keputran dan Pasar Wonokromo,” kata Dedik.
Menurut Dedik, dewan penilai Adipura Kencana berharap, ke depan setiap pasar tradisional di Kota Surabaya dapat dilengkapi tempat pengolahan sampah. Makanya pihaknya memastikan ke depan juga akan berfokus pada pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional.
“Dewan penilai Adipura Kencana maunya agar di pasar, (sampah) harus sekaligus diolah, ada pengolahan komposnya. Pastinya ke depan (kita lakukan), supaya kita bisa mempertahankan Adipura Kencana,” pungkasnya. (ADV)