SUMENEP, beritaLima – Sejumlah aktivis Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Bupati setempat Senin (30/ 10/ 2017)
Mahasiswa tersebut mengkritisi program wirausaha muda dan transparansi anggaran.
“Pada momentum hari jadi ke 748 Kabupaten Sumenep ini kami akan mengingatkan Bupati dan wabup, di mana salah satu program unggulannya berupa mencetak lima ribu wirausaha muda ini berjalan tidak maksimal”, demikian orasi korlap aksi, Siti Zahro.
Menurutnya, Sejak 2016 hingga sekarang, sekitar 2 ribu wirausaha muda telah tercetak, namun mereka tidak mendapatkan fasilitas sesuai kompetensinya, sambung Zahro.
Selain itu, pemanfaatan anggaran tidak sesuai harapan. Transparansi penggunaan menjadi pertanyaan publik. Buktinya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selalu memberi catatan wajar dalam pengecualian. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi APBD Sumenep kurang tepat.
Untuk itu, terkait Wira usaha muda, Segera lakukan perbaikan dan pembenahan khususnya dibagian Incubator PIWS. Untuk transparansi anggaran, meminta Bupati dan wakil bupati untuk terus melakukan evaluasi terhadap kinerja dan pencapaian PIWS dan Incubator.
Terkait APBD di Kabupaten Sumenep kami memberikan Rekomendasi, adanya transparansi kepada Publik terkait pengembalian dana dari beberapa dinas di Kabupaten Sumenep.
“Kami meminta bukti, baik bukti transfer dan berita acara terkait pengembalian dana tersebut”, demikian disampaikan Korlap aksi dalam orasinya.
Demo sempat ricuh karena Masiswa memaksa masuk untuk bertemu Bupati atau Wakil Bupati. Terjadi saling dorong antara Mahasiswa dan pihak aparat keamanan. namun tidak lama berselang, aparat kepolisian berhasil menertibkan kembali posisi Masiswa yang sedang dilanda emosi tinggi.
(An)