JAKARTA, beritalima.com –
KUNJUNGAN Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Danau Toba, terlihat mulai memberikan dampak pada industri Pariwisata Danau Toba yang sempat tenggelam berpuluh tahun.
“Pesona Danau Toba harus dilanjutkan tiap tahunnya. Di sini kelihatan sekali perbedaan-perbedaan budaya kita. Ada Batak Mandailing, Karo, Toba, Simalungun, dan Pakpak. Tapi itulah perbedaan-perbedaan yang menyatukan kita,” tutur Jokowi dalam kata sambutan pada pembukaan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Soposurung, Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/8/2016)
Menyambut instruksi Presiden ini, Horas Halak Hita Toba (H3) International Detour bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir untuk kedua kalinya kembali menggelar “Samosir Lake Toba Ultra Marathon 2016” yang akan dilaksanakan oleh Running Explorer pada 17 September 2016, di pulau Saomosir, Sumatera Utara.
“Pelaksanaan Samosir Lake Toba Ultra Marathon 2016 tidak terlepas dari instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Danau Toba sebagai salah satu bagian dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,” kata perwakilan Running Explorer, Nefo Ginting, di Jl. H. Agus Salim, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2016).
Pemerintah kata Nefo, telah menyiapkan lahan seluas 600 hektar yang nantinya akan dibangun lima hotel mewah berbintang lima, convention center, dan lapangan golf seluas 100 hektar. Hotel-hotel berbintang tersebut akan dibangun tiga pengusaha asal Medan.
Nefo melanjutkan,event ini, akan memperlombakan 4 kategori yakni 50 K, 25 K, 10 K, dan 5 K, dan akan diikuti sekitar 1.000 peserta berasal dari 16 negara termasuk Indonesia.
“Berlari di Samosir sudah pasti menjadi sensasi tersendiri. Peserta akan dimanjakan pemandangan Danau Toba yang mengelilingi Pulau Samosir,” imbuhnya.
Reporter: Pahala Simanjuntak