Kunjungi Aceh, Kompolnas Pesan Jaga Keamanan dan Persatuan di Pulo Aceh

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com– Kompolnas sebagai pengawas fungsional Polri, tugasnya bukan untuk mencari cari kesalahan polisi. Namun, lebih jauh dari itu sesuai amanat penjelasan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri, Kompolnas bertujuan untuk mewujudkan Polri yang profesional dan mandiri. Dalam konteks ini, seyogyanya Kompolnas memahami betul kendala kendala yang ada di Kepolisian sehingga, bisa duduk bersama untuk mencari penyelesaiannya.

“Permasalah kendala terkait anggaran, SDM dan sarpras tentu ada, namun juga perlu tahu hal hal spesifik dan teknis, agar rumusan besar tentang kebijakan strategis yang dibuat, harus mampu membantu menyelesaikan kendala yang terjadi di lapangan. Meskipun pasti tantangan kendala di satu wilayah dengan wilayah lainnya tentu berbeda, termasuk juga satu satker dengan satker lainnya tentu berbeda. Namun semangat kebersamaan yang terbangun selama ini akan menjadi modal penting dalam memecahkan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi,” ujar Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi yang didampingi oleh Kombes. Pol. Joko Purwanto dan Ikbal saat mengunjungi langsung Polsek Pulo Aceh.

Pada kesempatan itu, Dede juga sempat bersilaturahmi dengan beberapa tokoh masyarakat di sana yang juga dihadiri oleh Camat dan Danramil. Kompolnas bersyukur karena bisa mendengar langsung penilaian masyarakat terhadap kinerja Polri di Polsek Pulo Aceh. Dimana kehadirannya dirasakan sangat membantu masyarakat.

“Bahkan soliditas TNI dan Polri juga terbangun dengan baik. Atas dasar penilaian lapangan secara objektif ini, Kompolnas sangat mengapresiasi kinerja Kapolsek Pulo Aceh dan jajaran, serta Kapolres Aceh Besar dan jajarannya. Semangat kerja yang sungguh sungguh terpancar jelas di balik wajah wajah keikhlasan semua personil yang mengemban tugas di sana,” ungkapnya.

Di akhir silaturahmi tersebut, Dede berpesan agar seluruh elemen masyarakat secara bersama sama dengan TNI – Polri agar senantiasa berusaha untuk menjaga keamanan dan persatuan. Terlebih dalam menghadapi pesta demokrasi secara dewasa dan bijaksana, pilihan politik boleh berbeda. Namun lanjutnya, persatuan dan kerukunan sesama anak bangsa itu yang utama. NKRI yang sudah berdiri dengan segenap pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa harus selalu dijaga dan dirawat dengan segenap rasa pengabdian pada negara. Kemerdekaan kita bukanlah hadiah, tapi sesuatu yang diraih dengan segala pengorbanan harta benda dan jiwa.

“Kokohkan persatuan, bangun terus jiwa pengabdian dan siapkan generasi muda kita menjadi andalan untuk meneruskan estafeta kepemimpinan di masa yang akan datang. Bangun motivasi anak – anak kita dengan semangat belajar yang sungguh sungguh, karena semua anak Indonesia itu pintar pintar. Hanya perlu sedikit motivasi agar semangat belajarnya terus bergelora dan tidak mudah putus asa,” tutupnya. [Red]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *