Kunjungi Kerajaan Termanu, LaNyalla Jadi Anggota Kehormatan Dewan Adat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com–Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendapat gelar kehormatan Napufunu (Pelindung Besar) serta diangkat sebagai anggota kehormatan Dewan Adat, saat mengunjungi Uma Batu Kerajaan (Nusak) Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/8).

 

Kehadiran LaNyalla di kerajaan di Pulau Rote, pulau paling Selatan Indonesia, disambut langsung Raja Termanu, Vicoas Trisula Pati Amalo, beserta permaisuri, Actry Mevi Amalo, dan kerabat kerajaan lainnya.

LaNyalla hadir ditemani Senator Bustami Zainuddin (Lampung), Andi Muh Ihsan (Sulsel) dan Angelius Wake Kako (NTT). Selain itu, hadir juga Raja Kupang Leopoldo Nisnoni.

 

“Terima kasih atas pemberian gelar pada saya, sekaligus pengangkatan sebagai anggota kehormatan Dewan Adat Kerajaan Nusak Termanu. Ini suatu kehormatan yang luar biasa,” tutur dia.

 

Pada kesempatan itu, LaNyalla menyinggung mengenai kehadiran 43 Raja dari berbagai wilayah Indonesia saat pelantikan Vicoas Trisula Pati Amalo sebagai Raja Termanu 2019.

 

“Saya mendapat informasi, 43 Raja dari berbagai wilayah di Indonesia telah melakukan pertemuan di Pantai Fopo, Kabupaten Rote Ndao. Saya memberi apresiasi Momentum tersebut sebagai pertanda tingginya nilai Khasanah budaya daerah di Provinsi NTT,” ujar LaNyalla.

Pada

kesempatan itu, Ketua DPD RI menekankan pentingnya masyarakat daerah mengelola segala wujud kebudayaan Indonesia. Kebudayaan yang dimaksud LaNyalla mulai dari ‘budaya benda’ hingga ‘budaya non-benda’.

“Dari paling kasat mata hingga yang tak kasat mata. Kita harus fokus kepada beberapa unsur kebudayaan seperti, adat istiadat, bahasa, manuskrip, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, permainan rakyat, seni, dan tradisi lisan,” tutur dia.

 

Dengan mengelola segala wujud kebudayaan, kata LaNyalla, masyarakat ikut menjaga kelestarian bangsa Indonesia. Kebudayaan Indonesia pun disebutnya tak akan pernah hilang.

 

“Saya mengajak kita semua untuk mengakui, menghormati dan menghargai keragaman budaya Indonesia, menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan penggerak kebudayaan, serta menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional,” jelas dia.

LaNyalla menilai, Kerajaan dan Kesultanan Nusantara berperan penting dalam asimilasi budaya. Sebab itu, LaNyalla selalu mengagendakan untuk bisa bersilaturahmi dengan Raja dan Sultan Nusantara dalam setiap kunjungan ke daerah.

“Raja dan Sultan Nusantara adalah bagian dari manifestasi dari akar budaya nasional,” ungkap dia. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait