JAKARTA, Beritalima.com– Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus Corona (Covid-19) pandemi 11 Maret 2020, itu berarti virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Desember lalu itu menegaskan wabah penyakit menular telah terjadi di geografis luas dan dengan prevalensi tinggi.
Corona wabah sadis karena selain mematikan, juga menyebabkan luka permanen di paru-paru pasien yang terinfeksi. Penulran Covid-19 begitu cepat sehingga peningkatan jumlah terjangkit setiap terus meningkat termasuk di Indonesia. Pemberantasanya membutuhkan tindakan cepat dan serius.
Untuk menekan tingkat penyebarannya, tenaga medis rumah sakit rujukan Covid-19 mendapat bantuan angggota DPD RI Provinsi Bali, AA Gde Agung. Dia merupakan anggota Komite III DPD RI yang membidangi kesehatan dan sosial.
Keterangan Biro Humas dan Pemberitaan DPD RI dalam keterangan pers yang diterima awak media mengatakan, Gde Agung melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada yang ditetapkan sebagai RS rujukan Covid-19 di Bali, Rabu (10/4). Dia diterima pimpinan teras dan manajemen RS Mangusada dan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
Pada kesempatan itu, Gde Adung mengajak masyarakat Bali membangun kesadaran bersama untuk memutus rantai penyebaran Covid 19 dengan menciptakan perilaku hidup sehat, bersih dan mematuhi segala bentuk peraturan atau himbauan Pemerintah. Kesadaran bersama ini merupakan bentuk mengamalkan filosofi ajaran Agama Hindu yaitu Tat Twam Asi yang memiliki arti Aku adalah Kamu dan Kamu adalah Aku.
Pada kesempatan itu, Gde Agung juga menyerahkan bantuan termasuk Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis. Bantuan diterima Direktur Utama RSUD Mangusada Badung, dr Ketut Japa. “Stok APD RSUD Mangusada memang sudah menipis dan cukup hanya untuk seminggu,” kata Ketut. (akhir)