SURABAYA, beritalima.com|
Penyerapan Aspirasi Masyarakat tahap 3 tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Hadi Dediyansyah SPd MHum, bertempat di Lakarsantri. Wakil ketua DPD partai Gerindra Jatim ini memaparkan kinerjanya selama menjadi wakil rakyat di gedung Indrapura.
Dalam dialog interaktif tersebut, warga Lakarsantri mengeluhkan
masalah sekolah. Sejak diberlakukannya sistem zonasi, warga Lakarsantri curhat karena anak-anak mereka tidak bisa menempuh pendidikan di sekolah SMAN maupun SMKN. Dari 31 kecamatan, 15 kecamatan tidak memiliki SMAN dan SMKN.
Menanggapi polemik tersebut, anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini mengungkapkan keprihatinannya.
“Pemerintah semestinya mengutamakan pendidikan untuk peningkatan SDM, dengan cara fokus pada sektor pendidikan. Maunya masyarakat seperti apa, ya kita ajak ngomong bareng dan mencari solusinya, Karena ini usulannya masyarakat Lakarsantri yang mengeluh tidak ada sekolah SMAN dan SMKN. Sebenarnya, Pemkot Surabaya bisa bekerjasama dengan Pemprov Jatim, untuk bersama-sama membangun sekolah SMAN dan SMKN yang merata di seluruh wilayah kecamatan,” terang Cak Dedy, panggilan akrab Hadi Dediyansyah.
Menurut Cak Dedy, pemprov Jatim bisa menganggarkan pembangunan sekolah SMAN dan SMKN, sementara Pemkot Surabaya yang menyediakan lahannya. Jauhkan egosentris masing-masing. Hasil kolaborasi tersebut, yang merasakan manfaatnya ya warga Surabaya.
“Kalau untuk kebutuhan dan kepentingan masyarakat warga Surabaya, saya rasa mudah. Lihatlah orang-orang tua yang cemas, bingung saat PPDB tiba. Berhari-hari gelisah memikirkan nasib anak-anaknya. Banyak yang stress. Padahal mereka tinggal di negara mereka sendiri, yang katanya sudah 77 tahun merdeka. Untuk daftar sekolah saja, sulitnya seperti ini, apalagi mencari pekerjaan,” sambung Cak Dedy dengan suara parau.
Cak Dedy menyinggung buku karya Prabowo Subianto yang berjudul Paradox Indonesia. Pihaknya mengisahkan di dalam buku tersebut Prabowo menulis bahwa negara Indonesia 90% kekayaan Indonesia dikuasai oleh 10% penduduk Indonesia. Jadi kekayaan Indonesia 90% yang menguasai hanya 10% penduduk Indonesia. Sementara 90% penduduk Indonesia itu hanya hidup seadanya, menjadi pekerja yang tidak memiliki masa depan.
“Indonesia negara yang sangat kaya raya, dari kekayaan yang dimiliki oleh negara Indonesia ini dikuasai oleh 10 % penduduk Indonesia. Sementara yang 90 %
rakyatnya masih hidup susah. Ini buku yang ditulis oleh pak Prabowo. Ke depan saya berharap rakyat Indonesia hidup lebih makmur sejahtera, untuk itu saya akan sampaikan masalah pendidikan ini di depan sidang paripurna,” tandasnya.
Cak Dedy menambahkan, untuk warga Lakarsantri yang memiliki hobi olahraga, terutama bulutangkis, Cak Dedy akan memberikan bantuan yang dibutuhkan. Bahkan, Cak Dedy mengajak warga tersebut untuk bertanding persahabatan.
“InsyaAllah saya akan bantu memfasilitasi net, raket, lampu dan kebutuhan warga yang lain. Saya juga mengundang panjenengan semua untuk bertanding di tempat saya, di perumahan Kebonsari Regency. Kebetulan saya juga hobi olahraga bulutangkis,” pungkasnya.(Yul)