Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Dunia bulutangkis kita sedang berduka bahwa Zhang Zhi Jie 17 tahun asal china meninggal mendadak saat menjalani pertandingan di Asia Junior championships (AJC) 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu pada 30 Juni 2024 pukul 23,20.yang sangat disesalkan team Medis setempat tidak dilakukan tindakan ” Resusitasi Jantung Paru”. Karena binggung apa yang harus dibuat ? Zhang Zhi Jie meninggal mendadak saat olahraga disebabkan oleh henti Jantung disebabkan oleh kondisi yang belum diketahui sebelumnya.selanjutnya ada kasus seorang WNI main Jackpox memang 3 juta uang Singapore, sangking senangnya jantung tak kuat terjatuh ke lantai langsung mati walaupun dilakukan tindakan Resusitasi Jantung & Paru.
Resusitasi Jantung Paru adalah sebuah tindakan operasionil pada kasus gawat darurat yg harus dilakukan pada dimana dan kapan saja.Bagi masyarakat umum tindak “Resusitasi Jantung Paru” atau dikenal CPR( CardioPulmonary Resuscitation) adalah tindakan porno dalam kecelakaan seperti menolong tenggelam dalam air atau pingsan akibat serangan jantung,disambar petir atau kecelakaan lainnya. Ketika kita menemukan kondisi darurat saat pasien tidak responsif atau tidak bernapas, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Resusitasi Jantung Paru pada orang yang mengalami henti napas dan henti jantung karena berbagai alasan, seperti serangan jantung, kecelakaan, atau tenggelam.
Dengan kata lain,Resusitasi Jantung & Paru merupakan pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan napas dan sirkulasi darah yang terhenti karena kondisi atau situasi tertentu. Tindakan ini perlu dilakukan secara cepat dan tepat sebagai langkah awal menyelamatkan nyawa seseorang.
SEJARAH MENCATAT
Beberapa data Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan mencatat sebanyak :
1. Angka kematian bertambah tinggi dari tahun 1990 sampai dengan 2013 meningkat sebanyak 46%. WHO memperkirakan akan terjadi 23,6 juta kasus kematian karena penyakit jantung pada tahun 2030. Salah satu akibat yang paling ditakutkan dari penyakit kardiovaskular adalah kejadian henti jantung mendadak.
2. Salah satu cara utama dalam pemberian bantuan hidup jantung dasar adalah dengan mendeteksi secara tepat dan cepat kondisi penderita serta dapat melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan sesuai
3. 70% serangan jantung di luar rumah sakit atau out-of-hospital cardiac arrests (OHCAs) dan dirumah hanya 10,8% korban dewasa dengan serangan jantung menerima upaya resusitasi dari Emergency Medical Service (EMS) atau layanan darurat medis mampu bertahan hidup sampai rumah sakit.
4. Resusitasi jantung baru harus segera dilakukan pada golden periode cardiac arrest yaitu kurang 10 menit pertama dari serangan, ketika dalam 10 menit korban tidak mendapatkan bantuan hidup dasar maka kemungkinan besar korban sulit
BEBERAPA TINDAKAN SEBELUM LAKUKAN CPR
1. Pindahkan korban ke trotoar atau tepi jalan terlebih dahulu sebelum diberikan RJP.
2. Periksa tingkat kesadaran korban.coba memanggilnya dengan suara keras dan menepuk bahunya secara perlahan.
3. Perhatikan apakah dada atau perut korban bergerak naik-turun.
4. Meletakkan jari di depan lubang hidung korban secara vertikal untuk memeriksa apakah ada embusan napas.
5. Periksa denyut nadi di pergelangan tangan atau bagian sisi leher korban untuk memastikan jantungnya tetap berdetak.
6. Segera hubungi Ruma Sakit untuk kesediaan ambulan datang jeput.dan lakukan CPR sebelum ambulan datang.
ADA 5 LANGKAH MENOLONG KORBAN SERANGAN JANTUNG:
1. Danger. (Saat melihat korban yang tidak sadarkan diri seperti korban serangan jantung, tersambar petir atau korban kecelakaan, penting melihat kondisi sekitar untuk memastikan keamanan dalam menolong korban.)
2. Response. …
3. Compression. …
4. Airway. …
5. Breathing.
TEHNIK LAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU :
Teknik resusitasi jantung paru terbagi menjadi tiga tahapan yang dikenal dengan istilah
C-A-B (compression, airways, breathing).
1. COMPRESSION :(Memberikan tekanan atau kompresi dada )
a. Meletakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban dan tangan lainnya di atas tangan pertama.
b. Lakukan tekanan di dada korban sebanyak 100–120 X/menit, dengan kecepatan 1–2 tekanan per detik hingga pertolongan medis datang atau hingga korban menunjukkan respons.
2. AIRWAYS (Membuka jalur napas )
a. Bila compressi belum berhasil anda bisa mendongakkan kepala korban dengan meletakkan tangan Anda di dahinya
b. angkat dagu korban secara perlahan keatas langit
3. BREATHING (Memberi bantuan napas )
a. pemberian napas buatan dari mulut ke mulut atau mulut ke hidung
b. Bila mulut korban terluka parah atau sulit dibuka.Dengan menjepit hidung korban, kemudian posisikan mulut Anda di mulut korban. Berikan napas atau udara dari mulut Anda sebanyak 2X sambil memperhatikan apakah dada korban terlihat mengembang dan mengempis layaknya orang yang bernapas.
c. Jika korban belum menunjukkan tanda bernapas, coba perbaiki posisi lehernya atau periksa kembali apakah ada sumbatan di jalan napasnya. Selanjutnya, lakukan kembali kompresi dada sebanyak 30 kali yang diselingi dengan dua kali pemberian napas buatan.
KESIMPULAN:
Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau cardiopulmonary resusitation (CPR) adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi& pernapasan sangat bermanfaat bagi penyelamatan kehidupan dengan memberikan asupan oksigen dan sirkulasi darah ke organ tubuh yang sensitif terhadap kekurangan oksigen, seperti otak dan jantung pada orang yang mengalami serangan jantung, kecelakaan atau tenggelam. untuk kita bila menjumpai ada emergency mendadak tetap lakukan tahapan demi tahap sebelum bantuan ambulan datang .jangan cemas bersikap tenang dan tawakal.
RobertoNews 1805《 2.7.24(10.30》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan